JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Peramal wanita bernama Mbak You kini telah tiada, tetapi perjalanan karirnya di dunia yang berkaitan dengan paranormal bukanlah suatu hal yang mudah untuk dicapainya.
Mbak You bukanlah nama aslinya, wanita kelahiran Salatiga, 7 Maret 1974 itu sebenarnya memiliki nama asli Euis Juwariah Johana.
Mbak You yang memiliki nama asli Euis Juwariah Johana ini lahir di Salatiga, Jawa Tengah pada 7 Maret 1974.
Sejak kecil, Mbak You memang sudah lahir dari keluarga yang ahli dalam hal paranormal dan bahkan keahliannya dalam meramalkan sesuatu juga diturunkan oleh guru spiritualnya yang juga seorang kakeknya.
\Akan tetapi Mbak You tidak langsung menggeluti dunia paranormal, usai lulus pendidikan di bangku SMA dia menyempatkan diri untuk melanjutkan ke jenjang perkuliahan di salah satu Universitas di Yogyakarta.
Mbak You dulu suka dan ahli dalam membenarkan barang elektronik yang sudah rusak ataupun membuat sesuatu hal yang baru yang memanfaatkan barang-barang elektronik.
Ia akhirnya sadar bahwa keahliannya dalam memodifikasi barang elektronik menghasilkan pundi-pundi uang yang lumayan baginya.
Akan tetapi Mbak You hanya fokus di bidang elektronik saat menjadi mahasiswi saja, pasca lulus kuliah ia melanjutkan karirnya di bidang bisnis desain interior.
Sama seperti sebelumnya, ia tak bertahan lama di bidang itu dan akhirnya kembali ke dunia paranormal.
Sang kakek yang bernama Sudarno Atmowiloto mengajari Mbak You sebagai paranormal handal.
Meski sempat menolak dijadikan sebagai seorang paranormal, tetapi pada akhirnya Mbak You berhasil ‘nyemplung’ ke dunia paranormal dan dikenal sebagai paranormal kejawen yang kontroversial di Indonesia.
Bagaimana tidak, Mbak You bahkan pernah mengaku telah menikah dengan seekor ular saat usianya menginjak 30 tahun.
Ia menikah dengan ular itu selama 15 tahun dan juga mengklaim sudah pernah mempunyai 3 anak dengan kondisi mata setiap anaknya berwarna kuning dan juga gigi yang bertaring.
Selain itu, Mbak You pernah meramalkan bahwa akan ada kecelakaan transportasi umum, tepatnya transportasi udara (pesawat).
"Ada lambang warna merahnya dan biru, serta ada korban jiwa. Itu akan terjadi di pertengahan sebelum bulan Juli,” terang Mbak You di akhir tahun 2020.
“Tapi harapan saya yang saya sebutkan kalau itu berupa kejelekan jangan sampai terjadi. Kita semua inginnya selamat," sambungnya.
Akan tetapi entah bagaimana ternyata benar saja ada kecelakaan pesawat yang terjadi pada Sabtu (9/1/2021) dimana pesawat Sriwijaya SJ 182 jenis Boeing 737-500 jatuh di kawasan Kepulauan Seribu pada koordinat 05°57'47.81'' S – 106°34'10.76'' E.
Pasawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut penumpang sebanyak 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi dan 6 awak sebagai penumpang. (cr03)
