Guru Madrasah Tolak Rencana Penghapusan Honda

Jumat 02 Jul 2021, 17:41 WIB
Perwakilan FKGSHMC saat bertemu Walikota Cilegon Helldy Agustian. (ist)

Perwakilan FKGSHMC saat bertemu Walikota Cilegon Helldy Agustian. (ist)

CILEGON, POSKOTA.CO.ID - Honor daerah (Honda) untuk guru madrasah yang telah sertifikasi terancam dicabut oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon.

Pemkot Cilegon berencana mencabut honor yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon tersebut,

Ini karena para guru honorer dinilai telah mendapatkan honor yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui program sertifikasi.

Menolak rencana penghapusan Honda tersebut, Forum Komunikasi Guru Sertifikasi Honda Madrasah Cilegon (FKGSHMC) mendatangi Walikota Cilegon Helldy Agustian.

Dalam pertemuan itu, perwakilan guru madrasah secara tegas meminta kepada Helldy Agustian untuk membatalkan rencana tersebut.

Ketua FKGSHMC, Muhri menjelaskan, Pemkot Cilegon berdalih jika rencana penghapusan Honda untuk guru yang telah sertifikasi karena khawatir terjadi tumpang tindih anggaran.

"Sertifikasi anggaran dari APBN sedangkan Honda dari APBD, ini dianggap tumpang tindih," ujar Muhri usai pertemuan dengan Walikota Cilegon Helldy Agustian dan Biro Kesra Setda Kota Cilegon, Jumat (2/7).

Rencananya, penghapusan Honda untuk guru yang telah sertifikasi akan berlaku tahun 2022 mendatang.

Jika itu terjadi, maka guru akan kehilangan pendapatan sebesar Rp440 ribu per bulan. Sedangkan honor dari sertifikasi hanya Rp1,5 juta.

Jika Pemkot Cilegon tetap menghapus Honda, maka guru akan semakin sengsara karena pendapatan nya semakin mengecil.

"Dapat sertifikasi dan Honda saja masih jauh dari UMR, jika Honda dihapus, maka pendapatan guru bisa semakin kecil," ujarnya.

News Update