Kakek Mencoba Bunuh Diri Di Tambora Diduga Kesal Karena Dibilang Terpapar COVID-19

Kamis 01 Jul 2021, 11:51 WIB
Rumah korban percobaan bunuh diri seorang kakek yang diduga stres akibat terkonfirmasi COVID-19, jalan Bandengan Utara II no 28, RT008 RW012, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat. (Foto/CR01)

Rumah korban percobaan bunuh diri seorang kakek yang diduga stres akibat terkonfirmasi COVID-19, jalan Bandengan Utara II no 28, RT008 RW012, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat. (Foto/CR01)

JAKARTA.POSKOTA.CO.ID - Seorang kakek inisial S alias A (85) yang nekat mencoba bunuh diri diduga akibat karena terkonfirmasi COVID-19 sehingga membuatnya depresi.

Pantauan Poskota di lokasi, rumah berlantai dua tersebut terlihat tidak ada orang sama sekali dan aktifitas lainya, hanya ada beberapa tetangga disekitar rumah korban.

Philip, selaku tetangga korban mengatakan, korban tersebut nekat melakukan aksi bunuh diri lantaran kesal dikira COVID-19 setelah melakukan pengobatan.

"Kesal sayanya dia dibilang COVID," ujarnya kepada Poskota di lokasi, Rabu 30 Juni 2021.

 

Korban diketahui sebelumnya mengidap penyakit lama yang tak kunjung sembuh, kekesalanya bertambah saat harus menerima pil pahit karena dinyatakan COVID-19.

Wahyudin yang juga merupakan tetangga korban mengatakaan hal yang tidak jauh berbeda, korban sebelumnya melakukan aksinya dinyatakan COVID-19, namun korban tidak terima.

"Saat dibilang COVID, beliau tidak terima dan langsung mau bunuh diri kali," ucapnya.

Wahyudin tidak mengetahui persis kejadian yang menimpa korban, sebab saat itu ia sedang bertugas.

 

Akan tetapi Wahyudi mengetahui kejadian tersebut setelah melihat ada keramaian didepan rumah korban dan mencari tahu perihal korban yang mencoba bunuh diri.

"Awalnya saya tidak mengetahui kejadian tersebut karena baru pulang kerja, namun pagi tadi saya sudah melihat ada keramaian serta  ada juga staf Kelurahan sama RT," paparnya Waahyudi.

Seperti yang diberitakan oleh Poskota.co.id pada Rabu, 30 Juni 2021 lalu, bahwa korban saat ditemukan oleh anak dan cucunya sudah dalam keadaan terkapar di lantai.

Kondisi korban saat itu cukup mengenaskan dengan luka pada bagian leher sedalam 4 mm akibat percobaan bunuh diri dengan badik.

Setelah menemukan korban, anak korban langsung melaporkan kejadian tersebut kepada RT setempat.

 

Akan tetapi salah satu keluarga dari korban membantah bahwa sang kakek nekat mencoba bunuh diri karena depresi terkonfirmasi COVID-19 dan korban diduga hanya depresi biasa.

 

Berita Terkait

News Update