MEMPERCEPAT vaksinasi dan meningkatkan protokol kesehatan menjadi kunci penanganan pandemi.
Karenanya keduanya sama pentingnya, maka vaksinasi dan protokol kesehatan (prokes) harus berjalan beriringan, saling melengkapi.
Diibaratkan seiring sejalan. Prokes harus senantiasa di depan membuka jalan vaksinasi, di tengah mengawasi vaksinasi dan di belakang mengawal suksesnya vaksinasi.
Maknanya prokes harus tetap dijalankan sebelum vaksinasi, saat pelaksanaan vaksinasi dan setelah vaksinasi.
Jangan karena mau vaksin maka menganggap enteng prokses seperti tidak memakai masker, kurang menjaga jarak, ikut larut dalam kerumunan.
Begitu pun jangan karena sudah 2 x divaksin, lantas kurang disiplin menjalankan prokes.
Merasa dirinya sudah kebal, daya imun meningkat, maka leluasa melakukan aktivitas berkelompok di luar rumah dengan sesama teman yang sudah divaksin.
Padahal serangan virus bukan hanya datang dari teman dekatnya, tetapi lingkungan sekitarnya, apalagi ketika menggunakan fasilitas publik di ruang publik.
Lebih – lebih virus varian delta dari India, dapat diibaratkan dengan berpapasan dalam hitungan detik, berpotensi terjadi penularan.
Tentu, jika di antara yang berpapasan sedang terinfeksi, terdapat gejala atau OTG (Orang Tanpa Gejala) yang sulit diduga.
Yang hendak disampaikan adalah vaksinasi bukan serta merta dapat menggantikan implementasi prokes.