JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo menegaskan Pemerintah akan memberlakukan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di enam provinsi untuk menekan penularan Covid-19.
"Ketentuan dari PPKM Darurat ini sedang dalam finalisasi yang dipimpin Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto," terang Jokowi dalam sambutannya saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (30/6/2021).
Pemerintah, lanjutnya, masih menggodok skema final PPKM darurat unit diterapkan di Pulau Jawa dan Pulau Bali.
"Di enam provinsi ini terdapat 44 Kabupaten /Kota," kata Jokowi dalam pidatonya yang ditayangkan lewat YouTube Sekretariat Presiden.
Presiden mengungkapkan keputusan untuk menerapkan PPKM Darurat ini karena melihat lonjakan kasus harian Covid-19 yang sangat tinggi.
"Jadi keputusannya satu atau dua minggu ini karena petanya (penyebaran) sudah diketahui," kata Kepala Negara.
Presiden menjelaskan keputusan penerapan PPKM Darurat ini untuk Pulau Jawa dan Bali karena di sini ada 44 kabupaten/ kota yang nilai assesment 4 harus ada treatment sesuai dengan indikator nilai assesment tersebut, " ungkap Jokowi.
Presiden menilai laju penularan Covid-19 seperti sekarang ini harus kita sampaikan apa adanya. Jokowi juga mencontohkan salah satu peta penyebaran Covid-19 yang terjadi di wilayah Jakarta Barat.
"Di lingkungan RT dan RW di Jakarta Barat yang terkena Covid-19 sudah seperti itu, artinya sudah merata harus ada sebuah keputusan yang tegas untuk menyelesaikan masalah ini," kata Jokowi.
Kepala Negara juga mengungkap penyebab kasus Covid-19 di Indonesia melonjak dua kali lipat. Libur Lebaran dan penyebaran varian baru Corona menjadi dua penyebab utamanya.
"Pada awal Februari akhir Januari kasus juga naik menjadi 176 ribu kasus, pernah turun di Mei pertengahan 18 Mei, saya ingat sudah turun menjadi 87 ribu kasus sudah turun dalam 4 bulan, pelan, pelan, pelan, turun sampai 87 ribu. Tetapi begitu ada liburan lebaran kemarin plus varian baru hari ini kita naik melompat 2 kali lipat lebih menjadi 228 ribu. Inilah yang saya sampaikan agar kita harus hati-hati," terang Jokowi.