JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Komisaris BUMN PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), Kemal Arsjad kini tengah menjadi sorotan publik usai banyaknya tweet di akunnya yang menghinda Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Setelah mengancam akan ludahi Anies Baswedan, warganet di Twitter juga menemukan sejumlah tweet lain dari Akmal yang menyerang orang nomor satu di DKI Jakarta itu.
Akmal pernah menyebut Anies sebagai Gubernur ba***at yang pernah ada dan juga mengatakan Anies sebagai ba***gan aibon.

Selain itu, Kemal juga pernah menyebut Anies Baswedan sebagai manusia yang tidak mempunyai empati karena hanya memikirkan pencitraan dan status saja.

"Warga yangg memiliki keterbatasan materi lebih memiliki emphati di banding Nyet @aniesbaswedan bin Aica Aibon yang pegang RAPBD 78T,” ucap tweetnya pada 2 Januari 2020 lalu.
“Anus manusia tanpa emphati hanya memikirkan pencitraan dan status semata. ada kata yang lebih pas untuk Anies selain bajingan dan bangsat?," tutur Kemal lebih lanjut.
Tak berhenti sampai disitu, Kemal juga mengajak followernya untuk mencabut rambut kemaluan milik Anies Baswedan.

"Bangkek emang. Je***t nya kita cabut manual untuk ganti pohon yang di tebang gimana? 1 pohon = 1 je***t nya si Bangkek Anies?," tulis Kemal di akun Twitter miliknya pada 18 Januari 2020.
Akan tetapi kini Kemal sudah mengakui kesalahannya dan menyampaikan permintaan maafnya melalui surat pernyataan.
Saat itu diakui Kemal bahwa emosinya sedang tersulut karena pandemi Covid-19 membuat banyak kerabatnya terjangkit virus tersebut.
27, 2021Berkata Kasar ke Gubernur Anies Baswedan, Ternyata Kemal Arsjad Pernah Terjerumus Narkotikahttps://t.co/QizQ60ocd3
— Katak Pembina 走れ包 (@Reiza_Patters)
Pake alasan covid segala.. Sblm ini juga dah banyak caci makinya... 🤣😂 pic.twitter.com/ZNTD4ti8gr
"Saat saya tengah sangat sedih dan prihatin, saya membaca pemberitaan yang menyebut DKI masih bisa menampung pasien COVID. Terus terang saya sangat kaget membaca berita tersebut karena saya sudah mengecek ke beberapa rumah sakit dan saya juga sudah meminta bantuan beberapa teman untuk bantu mengecek.
"Semua hasilnya nihil. Tidak ada tempat tidur tersisa untuk pasien covid. Akibatnya emosi saya terpancing, mengingat banyak kerabat dekat yang belum bisa mendapatkan penanganan dengan status CT yang kurang baik," tulis permohonan maaf Kemal. (cr03)