Sadis! Tanpa Alasan Seorang Ibu Kerap Aniaya Dua Anak Kandungnya Hingga Trauma

Selasa 29 Jun 2021, 10:32 WIB
Ilustrasi anak disiksa.(yono)

Ilustrasi anak disiksa.(yono)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dua orang bocah menjadi korban penganiayaan oleh ibu kandungnya sendiri inisial LAF (38) di kawasan Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Hal tersebut diketahui setelah ayah korban yakni AR (39) melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Barat pada 16 Juni 2021 kemarin.

Ari Lukman, selaku pengacara ayah korban menceritakan, kedua anak kliennya tersebut terus mendapat kekerasan oleh ibunya sendiri sejak Oktober 2020.

Selain melakukan pemukulan kepada anaknya sendiri, wanita tersebut juga melalukan kekerasan terhadap pembantunya sendiri.

"Awalnya dari bulan Oktober ibu kandungnya sering lakukan kekerasan tanpa alasan yang jelas. Tiba-tiba  anaknya dipukul, pembantu juga disiram air panas juga. Anaknya juga pernah disiram pakai shower sampai ga bisa nafas," ujarnya dikonfirmasi Senin (29/6/2021).

Ari menuturkan, LAF tega melakukan hal tersebut tanpa alasan yang jelas. Menurutnya, LAF mempunyai sifat tempramental dan emosian. Hal tersebut terlihat sejak LAF menikah dengan AR pada 2012 lalu.

Padahal, masalah ekonomi dalam rumah tangganya itu bisa dibilang cukup dan tidak pernah bermasalah.

"Mereka sebenernya pacaran udah lama namun setelah menikah, pada tahun 2020 itu lah mulai terjadi penganiayaan," jelasnya.

Bentuk penganiayaan kepada kedua anak kandungnya tersebut bermacam-macam, mulai disiram air hingga pemukulan dengan menggunakN sapu.

Ayah korban AR pada saat terjadi penganiayaan selalu mencoba melerai. Bahkan AR juga kena pukul saat mencoba melerai penganiayaan yang dilakukan kepada kedua anak kandungnya itu.

"Ke yang perempuan pake sapu kepalanya. Itu sampai si anak itu mau makan bilang kupingnya itu sakit. Ketika ayahnya lerai ayahnya juga kena pukul," ungkapnya.

Ari mengaku, kedua anak tersebut sempat mengalami trauma. Salah satu anak perempuannya yang berusia 7 tahun bahkan sering menangis jika sedang sekolah online.

Trauma tersebut mulai dirasakan sejak LAF mulai melakukan penganiayaan pada bulan Oktober 2020 lalu. Bahkan, untuk memastikan kondisi psikis anak, AR membawa anaknya ke psikiater pada bulan Maret 2021.

"Psikiater juga bilang itu anak harus dijauhin dulu sama ibunya. Ya mau ngga mau kan kalau emang caranya dokter begitu. Karena sumber traumanya di situ," ucap Ari.

Karena AR juga sudah geram dengan perlakuan sang istri, akhirnya ia pun memilih untuk membawa kedua anaknya pergi jauh dari ibunya.

"Pada 27 maret udah ngga tahan lagi, bapaknya ngeliat anaknya dipukulin terus akhirnya bapaknya ini bawa keluar anaknya dari rumah. Terus langsung periksa ke RS dan dipisahkan dulu  dari ibunya sampai sekarang," paparnya.

Menanggapi hal tersebut, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono membenarkan adanya kejadian penganiayaan yang dilakukan oleh ibu terhadap anak kandungnya tersebut.

"(Kasusnya) kami yang tangani. Sudah berikan SP2HP ke pelapor," ujarnya dikonfirmasi Senin (28/6/2021).

Dalam waktu dekat, kata Joko, penyidik akan memanggil terlapor dalam hal ini pelaku yakni LAF untuk dimintai keterangan.

"Dalam waktu dekat kami panggil terlapor," tutupnya.(cr01).

News Update