Rumah Pelaku Dugaan Penganiayaan Anak Kandung Berada di Komplek Mewah dan Dijadikan Pabrik Roti

Selasa 29 Jun 2021, 21:10 WIB
Rumah terlapor LAF (39) yang diduga tega aniaya anak kandung sendiri. (cr01)

Rumah terlapor LAF (39) yang diduga tega aniaya anak kandung sendiri. (cr01)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dua orang bocah menjadi korban penganiayaan oleh ibu kandungnya sendiri inisial LAF (38) di kawasan Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Hal tersebut diketahui setelah ayah korban yakni AR (39) melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Barat, pada 16 Juni 2021 kemarin.

Kediaman keluarga tersebut berada di komplek mewah di Jalan Mangga IV Blok Z Nomor 8, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Rumah berlantai tiga itu merupakan pabrik roti.

Hal tersebut diketahui usai salah satu pegawai keluar dari rumah dan mengatakan dari balik pagar bahwa rumah ini merupakan pabrik roti.

Pegawai tersebut mengaku tidak mengetahui persis kapan pabrik roti itu berdiri, sebab ia mengaku baru bekerja ditempat tersebut seminggu belakangan.

"Baru semingguan. Ini tahu pabrik roti juga temen," ujar pada Poskota.co.id di lokasi.

Pegawai tersebut mengatakan, ada sekitar lima orang pegawai roti di rumah tersebut.

Ia juga tidak mengetahui pemilik pabrik roti sebab dirinya saja bekerja.

Tapi pegawai tersebut mengatakan bahwa produksi roti hanya ada di lantai bawah, sementara di lantai dua dan tiga merupakan kamar milik bosnya.

Ia juga tidak mengetahui siapa nama bosnya tersebut.

"Yang di atas mah kamar. Punya bosnya disini. Kurang tahu kalo nama bosnya siapa," jelasnya.

Ketika Poskota mencoba menanyakan apakah bisa bertemu dengan pemilik pabrik roti, ia mengaku tidak bisa dipertemukan dengan bosnya itu.

"Enggak bisa. Bosnya udah tidur dari tadi," papar pegawai tersebut.

Sementara itu, menurut salah satu petugas kebersihan sampah yang juga membantu security di sekitar komplek, Taryono, mengatakan pabrik roti tersebut sudah ada sejak 10 tahunan.

Kata dia, rumah pabrik roti tersebut memang ada dua orang anak kecil.

"Ada dua anak kecil yang gede sekitar 7 tahunan sama yang kecil," paparnya.

Taryono mengetahui siapa orang pemilik pabrik roti itu, tapi dia lupa siapa nama pemiliknya.

Sebab kata dia, warga komplek disitu jarang berinteraksi dengan tetangga sekitar.

"Saya tahu orangnya tapi nggak kenal namanya. Saya disini udah 30 tahun. Orang komplek kan memang begitu (jarang interaksi)," kata dia.

Berita Terkait

News Update