Pemkot Bekasi Menindaklanjuti Program Pengumpulan Minyak Jelantah yang Diumumkan pada HPSN

Selasa 29 Jun 2021, 14:30 WIB
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahjono (ist)

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahjono (ist)

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahjono bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Kota Bekasi tindaklanjuti program pengumpulan minyak jelantah masyarakat Kota Bekasi yang diumumkan pada Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 21 Februari 2021 yang lalu.

Menurut dia, minyak jelantah jadi salah satu limbah rumah tangga yang jumlahnya meningkat setiap harinya, selain bisa mengakibatkan penyakit bagi tubuh manusia, masyarakat dinilai belum memahami cara membuang minyak jelantah yang baik dan benar sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan.

“Kalau kita lihat, pengelolaan minyak jelantah ini belum maksimal, banyak yang masih belum teredukasi, tapi di balik itu ada potensi yang bisa dihasilkan, karena minyak ini bisa diolah jadi biodisel kalau sudah paham caranya,” tutur Tri di Aula Nonon Sonthanie, Senin (28/06/2021). 

Oleh karena itu, Pemkot Bekasi melihat potensi ini sebagai upaya untuk meminimalisir limbah minyak jelantah yang dibuang ke lingkungan.

Pemkot pun bekerja sama dengan perusahaan pengelolaan limbah, Waste4Change untuk merealisasikan hal tersebut. 

“Makanya kita ajak temen-temen dari waste4change, yang sudah paham persoalan ini. Sehingga ini jadi langkah konkrit pemerintah Kota Bekasi untuk semakin menjaga kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya. 

Adapun dalam proses pengumpulan minyak jelantah ini setiap RW akan mendapatkan fasilitas penampungan berupa jerigen yang diberikan oleh Waste4Change. 

Selanjutnya, setiap jerigen yang telah terkumpul penuh minyak jelantah akan mendapatkan insentif dari pihak Waste4Change.

Pada kesempatan terpisah, Founder and Managing Director Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano menyatakan, hal ini dapat membantu ekonomi rakyat dari setiap jelantah yang dikumpulkan sekaligus mengatasi permasalahan lingkungan.

“Selama Februari hingga Maret 2021 telah terkumpul sekitar 8 ton minyak jelantah yang selanjutnya akan diekspor ke Eropa untuk diolah menjadi biodiesel. Kami berharap dengan adanya edukasi secara berkelanjutan, program Bijak Kelola Jelantah masyarakat Kota Bekasi ini bisa menjadi contoh bagi kota-kota lainnya," ungkapnya. 

Selain edukasi yang dilakukan bersama Forkopimda Kota Bekasi, edukasi lebih lanjut mengenai program Bijak Kelola Jelantah Kota Bekasi juga akan melibatkan Bank Sampah Induk Patriot. 

Berita Terkait
News Update