"Warga maunya tanah ancol itu diserahkan aja ke Pemda DKI. Nanti biar Pemda DKI bikin taman kah atau fasos kah," ucapnya.
Selain itu, kata Sulaiman, warga sekitar juga tidak setuju dengan adanya aktifitas yang dilakukan di atas lahan tersebut.
"Warga juga gak mau kalo ada aktifitas GMBI disitu, warga maunya diserahkan lahan itu ke Pemda, biar Pemda yang urus," jelasnya.
Tidak Ada Kesepakatan Bangun Fasos Atau Fasum
Sulaiman mengatakan, beberapa warga protes karena sebelum membeli rumah dikawasan tersebut, mereka dijanjikan ada fasos atau fasum di kompleks tersebut.
"Memang waktu beli itu warga dijanjikan ada fasum fasos sama Tugu Gading Permai developernya. Tugu Gading Permai ini kerjasama dengan pihak Ancol," ucapnya.
Kemudian, Sulaimen mencoba menanyakan terkait pembangunan fasos ataupun fasum di komplek Tugu Gading Permai kepada Developer.
Namun pihak Developer mengatakan bahwa pihaknya tidak diperintahkan untuk membangun fasos ataupun fasum.
"Developer bilang memang kata Ancol ini buat fasum fasos tapi kami tidak diperintahkan untuk bangun itu, akhirnya di ancol dijadiin lahan ekonomi bisa diperjualbelikan atau apa kan, yaudah jadi tanah itu dibiarkan kosong dan dikelola oleh pak toing," paparnya.
Saat ini, di atas lahan tersebut hanya ada empang yang sebelummya di bangun dan beberapa pohon seperti pohon mangga. Lahan tersebut terlihat seperti taman yang berada di dalam kompleks. (CR01).