Stok Tabung Oksigen di Pasar Pramuka Habis Total Gegara Tingginya Permintaan Pasien Covid-19

Senin 28 Jun 2021, 20:32 WIB
Suasana di Pasar Pramuka yang sudah kehabisan stok tabung oksigen. (foto: ifand)

Suasana di Pasar Pramuka yang sudah kehabisan stok tabung oksigen. (foto: ifand)

MATRAMAN, POSKOTA.CO.ID - Lonjakan kasus Covid-19 menyebabkan permintaan tabung oksigen medis meningkat tajam. Akibatnya, sejak dua hari lalu stok tabung gas oksigen di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, habis total hingga sulit dicari.

Ketua Harian Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Yoyon mengatakan, penjualan oksigen di pasar obat Pramuka ini meningkat sejak pekan lalu. Karena tingginya angka Covid-19 di Ibu Kota dan semakin penuhnya rumah sakit, membuat tabung oksigen kini semakin sulit dicari.

"Untuk oksigen sejak dua sampai tiga hari terakhir ini memang sudah kosong, Jumat lalu sih masih ada satu dua, dan sejak Sabtu tabung oksigen benar-benar kosong," katanya, Senin (28/6/2021).

Yoyon menyebut kekosongan tabung gas oksigen lantaran sempat diserbu warga sejak pekan lalu. Mereka membeli tabung oksigen untuk anggota keluarganya yang terpapar virus Corona.

"Karena kan sebelum warga yang datang sendiri, penjualan tabung oksigen masih dibeli oleh pengelola rumah sakit. Dan sejak beberapa hari kemarin bulan cuma pengelola yang mencari, warga juga ikut datang," ujarnya.

Sebelum stok habis, kata Yoyon, para pedagang di Pasar Pramuka juga telah menerapkan sistem pembatasan penjualan. Dimana seorang pembeli hanya boleh membeli satu tabung oksigen, namun tetap saja tabung yang ada kurang dibandingkan jumlah permintaan dari pembeli yang masih mencari.

"Banyak yang beli, kemudian membelinya mendadak bersamaan datangnya, sementara di kami enggak pernah menyetok banyak kalau tabung oksigen ini," imbuhnya.

Menurut Yoyon, selama ini pedagang tidak menyetok karena memang barang yang dijualnya itu terlalu makan tempat. Bahkan, para pedagang juga tak mau menyimpan tabung oksigen karena barangnya yang berat dan menyulitkan saat buka dan tutup toko.

"Ya memang para pedagang nggak pernah ada yang mau menyetok tabung gas, paling selama ini satu toko menyiapkan 10-20 tabung gas. Cuma itu saja sudah makan tempat banget," ungkapnya.

Untuk kapan stok tabung oksigen akan ada lagi, Yoyon mengaku hal itu belum diketahui pasti. Karena selama ini para pedagang yang ada pun hanya menunggu pengiriman yang dilakukan oleh distributor.

"Tinggal menunggu distribusinya lagi, kapannya tidak bisa dipastikan, pabriknya bukan punya kita. Jadi hanya nunggu distributor aja," terangnya.

Berita Terkait
News Update