Penularan Covid-19 Mengganas, Susi Pudjiastuti: Pakai Masker atau Saya Tenggelamkan!

Senin 28 Jun 2021, 13:46 WIB
Penularan Covid-19 mengganas, Susi Pudjiastuti bereaksi (Instagram/@susipudjiastuti115)

Penularan Covid-19 mengganas, Susi Pudjiastuti bereaksi (Instagram/@susipudjiastuti115)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus penularan Covid-19 di Indonesia semakin mengganas, hal itu membuat Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti sangat prihatin.

Melalui akun Twitter pribadinya, Susi Pudjiastuti, menyebut jika penularan Covid-19 di Indonesia semakin genting.

Mantan Menteri KKP itu juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).

"Saya akan terus mengingatkan kita semua, prokes itu harga mati," kata Susi Pudjiastuti dikutip Poskota.co.id dari cuitan di akun Twitter-nya, pada (23/6/2021).

23, 2021

Susi Pudjiastuti mengingatkan masyarakat untuk tetap memakai masker.

"Kalau pun tidak, Anda akan saya tenggelamkan dan Anda mati," lanjut Susi.

Saat ini lonjakan kasus positif Covid-19, terjadi karena adanya varian baru, di antaranya delta yang memiliki penularan begitu cepat.

Demikian disampaikan pengamat kebijakan kesehatan Indonesia dr Hermawan Saputra, SKM., MARS., CICS yang dihubungi di Jakarta, Minggu (27/6/2021).

Pakar Bidang Kesehatan ini menegaskan, lonjakan kasus positif Covid-19 memang terjadi oleh berbagai faktor, seperti, pasca Lebaran terjadi mobilitas yang tinggi.

"Kedua karena penyebaran varian delta yang begitu cepat menular, ketiga karena euforia vaksin dan keempat karena kejenuhan masyarakat yang sudah tidak taat protokol kesehatan," tandas Hermawan.

Hermawan mengusulkan penerapan lockdown untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Sebab kalau tidak dilakukan lockdown maka dikhawatirkan lonjakan kasus Covid-19 ini bisa terjadi sampai September hingga Desember.

Ia juga menilai penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro tidak efektif untuk mencegah penularan Covid-19.

"Jadi yang kita butuhkan adalah lockdown memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19," jelasnya. (cr09)

Berita Terkait
News Update