Kisah Enak Nggak Enak di Masa Pandemi

Senin 28 Jun 2021, 09:45 WIB
Karikatur Sental-Sentil: Kisah Enak Nggak Enak di Masa Pandemi. (kartunis: poskota/arif's)

Karikatur Sental-Sentil: Kisah Enak Nggak Enak di Masa Pandemi. (kartunis: poskota/arif's)

TIADA hari tanpa masalah, di masa pandemi. Apa iya? Iyalah. Lihat saja, di mana-mana ada saja kasus perselisihan, antara petugas dengan warga. Macam-macam masalahnya, dari prokes sampai pelayanan kesehatan, dan masalah cecereme yang seharusnya nggak jadi masalah tapi jadi masalah.

Ya, itulah yang disebut enak nggak enak. Masa hanya soal sepele saja harus dibesar-besarkan. Kan sebenarnya bisa dibicarakan baik-baik. “Mohon maaf Pak, saya bukan sengaja nggak pakai masker, tapi saya lupa,”

Terus bisa Tanya pada petugas kesehatan, kenapa anggota kelurganya kok bisa kena corona? Kok lambat banget pelayanannya, apa masalahnya? Jadi jangan ujuk-ujuk melayangkan tinju? Marah boleh, dada dan hati panas ya silakan, tapi sabar. Soalnya kalau main pukul, kan jadi berabe?

Pukul memukul itu kalau di atas ring. Nggak legal, jadi itu bisa disebut tindak kejahatan penganiayaan. Bisa dihukum. Misalnya tuh, di satu rumah sakit, seorang lelaki marah sama perawat dan melayangkan tinjunya. Nggak benar itu.

Banyak kasus yang begitu, ya. Hanya persoalan sepele yang seharusnya bisa dibicarakan baik-baik, tapi jadi masalah besar.

Bukan itu saja, kayaknya di masa pandemi banyak banget masalah. Tentu saja, terutama bagi keluarga pasien. Bisa jadi panik menghadapi penyakit yang tersebut. Biar nggak panik, kalau menghadapi penyakit keluarga bisa tatap langsung dengan pasien, tapi corona kan nggak bisa? “Saya pengen ketemu ibu saya, tapi nggak bisa,” kata anak seorang pasien corona dengan panik.

Ibu biasanya saya yang mengurus, sekarang sendirian di kamar rawat isolasi. Aku kepingin memeluk ibu, katanya. Begitu seterusnya, bagi ibu yang anak balitanya, dirawat juga bisa super sedih dan was-was.

Begitu juga yang dialami seorang bapak ketika, hampir sekeluarga terpapar. Yakni sang bapak, ibunya, satu anak lelaki, dan anak perempuannya yang sedang hamil. Bayangkan, apa nggak panik? 

Masyarakat baru saja gembira mendapat vaksin gratis dari pemerintah, eh ada kabar yang juga nggak enak. Kata berita di medsos, warga baru dapat vaksin meninggal kena corona. Lho, kok bisa?

Nggak lama lagi ada berita, nggak tahu ini fakta atau hoaks, katanya vaksin merek ini itu ternyata mengandung babi. Nah, bagi masyarakat muslim tentu saja ini bikin panik. Kenapa? Ya, haram tahu? (massoes)

Berita Terkait

Cari Perhatian Aja, Kok, Repot!

Selasa 29 Jun 2021, 06:30 WIB
undefined
News Update