Angka Kematian Covid-19 Melonjak 423 Orang, Kasus Positif Bertambah Sebanyak 20.694

Senin 28 Jun 2021, 17:54 WIB
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (ist)

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Angka kematian akibat Covid-19 per hari Senin (28/6/2021) kembali melonjak mencapai 423 kasus, sehingga secara nasional  yang wafat sudah mencapai 57.561.

Sedangkan mereka yang positif Covid-19 per hari Senin (28/6/2021)  juga bertambah sebanyak 20.694 kasus, sehingga secara nasional mereka yang terinfeksi penyakit ini sudah mencapai 2.135.998.

Demikian pengumuman dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19. Mereka yang sembuh dari Covid-19 per hari Senin (28/6/2021) 9.480  kasus, sehingga secara nasional mereka yang sembuh sudah mencapai 1.859.961.

Satgas mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun air mengalir serta menghindari kerumunan untuk mencegah penularan Covid-19.

Per hari Senin (28/6/2021) ada lima provinsi yang mengalami penambahan kasus positif Covid-19 tertinggi yakni, DKI Jakarta masih memecahkan rekor dalam penambahan kasus positif sebanyak 8.348 kasus.

Kemudian posisi kedua Jawa Barat dengan penambahan sebanyak 4.771 kasus, disusul Jawa Tengah dengan penambahan sebanyak 2.143 kasus, dan Jawa Timur bertambah sebanyak 1.081 kasus dan DI Yogyakarta bertambah sebanyak 859 kasus

Tetap Terapkan Prokes

Untuk mencegah penularan Covid-19, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito  meminta kepada masyarakat untuk secara disiplin mematuhi protokol kesehatan (prokes), 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Wiku mengingatkan, siapapun dapat tertular Covid-19 dan hanya dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan, maka dapat mencegah diri dari penularan Covid-19.

Wiku Adisasmito mengatakan, penguatan PPKM mikro menjadi hal utama yang harus dilakukan saat ini untuk menekan laju pertambahan kasus Covid-19.

“Pemerintah telah mempelajari berbagai opsi penanganan Covid-19 dengan memperhitungkan kondisi sosial, ekonomi, politik Indonesia dan juga pengalaman negara lain, dan disimpulkan bahwa PPKM mikro masih menjadi cara penanganan yang paling efektif karena dilakukan hingga tingkat terkecil dan dapat berjalan tanpa mematikan ekonomi rakyat,” kata Wiku dalam siaran persnya.

Wiku meminta, agar mekanisme koordinasi dan pembagian peran dalam menjalankan PPKM Mikro dilakukan dengan benar dan seefektif mungkin.

"Dalam rangka pencegahan, Lurah atau Kepala Desa sebagai pengendali Posko wajib berkoordinasi dengan Ketua RW untuk mendata kasus positif di tingkat RT di wilayah masing-masing, serta bersama Babinsa dan Babinkamtibmas memantau kepatuhan protokol kesehatan dan memberikan edukasi seputar Covid-19, " Wiku menandaskan. (johara)

Berita Terkait
News Update