SERANG, POSKOTA.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten membentuk desa/kelurahan tangguh siaga bencana di setiap daerah.
Pembentukan itu dilakukan dalam upaya kesiapsiagaan masyarakat dalam melakukan evakuasi dini ketika terjadi bencana alam.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana mengatakan, di daerah-daerah yang terindentifikasi rawan terjadinya bencana, program itu sudah dibentuk, meskipun belum menyeluruh.
"Terutama di Kabupaten Lebak dan Pandeglang yang teridentifikasi rawan akan bencana banjir, longsor dan gelombang tinggi," katanya, saat dihubungi poskota.co.id, Minggu (27/6/2021).
Nana menambahkan, saat ini pihaknya masih terus melakukan sosialisasi dalam upaya membentuk desa tangguh siaga bencana tersebut.
"Mengingat sekarang masih dalam Pandemi Covid-19, sehingga kami mengurangi sedikit mobilitas ke lapangan," ujarnya.
Akan tetapi, pihaknya sudah menyiagakan sejumlah personil di beberapa daerah yang memantau setiap kondisi di lapangan.
"Dengan adanya desa tangguh siaga bencana ini, diharapkan mereka bisa melakukan evakuasi dini sampai di lokasi tempat pengungsian sementara," ucapnya kepada poskota.co.id.
Masyarakat yang sudah dilatih dengan pembekalan kesiapsiagaan ini, tambah Nana, sudah dibekali pula bagaimana melakukan evakuasi dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes).
Sebab biasanya ketika kondisi panik, semua hal bisa terlupakan termasuk memakai masker. "Setidaknya mereka harus tetap memakai masker dalam proses evakuasinya," imbuhnya.
Nana melanjutkan, untuk pemetaan resiko kerawanan bencana dilakukan oleh masing-masing kecamatan, yang kemudian diinput oleh BPBD Kabupaten dan Kota.