JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Lonjakan kasus positif Covid-19 di Ibukota makin mengkhawatirkan. Bahkan, di hari ini saja, Sabtu (26/6/2021), angka kasus positif Covid-19 di Jakarta mencapai 9.271 orang.
Melonjaknya penularan Covid-19, menyebabkan ketersediaan tempat tidur pada rumah sakit (RS) rujukan makin menipis.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta Widyastuti menegaskan, tidak semua penderita Covid-19 dirawat di RS. Menurutnya terdapat kriteria prioritas pasien Covid-19 yang perlu dirawat di RS.
Disampaikan, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan kriteria prioritas pasien yang bisa dirawat di RS, yakni yang bergejala sedang, berat, dan kritis.
"Untuk yang bergejala ringan, seperti batuk, pilek, sakit kepala, radang tenggorokan, tidak sesak napas, maupun yang tanpa gejala, bisa menjalani isolasi mandiri saja di rumah atau fasilitas isolasi terkendali,” kata Widyastuti melalui keterangan tertulis, Sabtu (26/6/2021).
Adapun kata Widyastuti, sejumlah kriteria prioritas pasien yang perlu dirawat di RS, antara lain jika saturasi oksigen berada di bawah 95 persen, mengalami sesak napas, kesulitan atau tidak dapat berbicara, penurunan kesadaran, terdapat komorbid, dan bergejala sedang dengan pneumonia.
“Untuk itu, masyarakat sebaiknya tidak panik saat dinyatakan positif Covid-19. Jika terkonfirmasi positif, segera lapor ke Satgas Covid-19 tingkat RT dan Puskesmas terdekat agar dapat dilakukan pemeriksaan awal dan diberikan pengantar apabila memerlukan isolasi terkendali," tuturnya.
Terkait dengan RS rujukan, Widyastuti menyatakan, saat ini sebanyak 140 RS di wilayah DKI Jakarta telah merawat pasien Covid-19. Dari 140 RS terdapat RSUD/RSKD di bawah Pemprov DKI Jakarta.
Di antaranya, RSUD Tanah Abang, RSUD Cempaka Putih, RSUD Sawah Besar, RSUD Tugu Koja, RSUD Pademangan, RSUD Cengkareng, RSUD Kalideres, RSUD Pasar Minggu, RSUD Kebayoran Lama.
Kemudian, RSUD Kebayoran Baru, RSUD Jatipadang, RSUD Kramat Jati, RSUD Ciracas, RSKD Duren Sawit, RSUD Tarakan, RSUD Koja, RSUD Pasar Rebo, RSUD Budhi Asih, dan RS Adhyaksa.
“Walaupun demikian, kami akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan fasilitas-fasilitas kesehatan untuk menambah jumlah tempat tidur perawatan Covid-19 di Jakarta,” tambahnya.