Wapres Tegaskan Cara Berpikir Moderat Menghindarkan Umat dari Kekeliruan

Kamis 24 Jun 2021, 01:36 WIB
Wapres KH Ma'ruf Amin saatThe 2nd International Conference on Humanity Law And Sharia. (ist)

Wapres KH Ma'ruf Amin saatThe 2nd International Conference on Humanity Law And Sharia. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menegaskan bahwa cara berpikir moderat dapat menghindarkan umat baik dari kekeliruan cara pandang Islam.

"Islam mengatur segala aspek kehidupan umatnya, termasuk hubungan manusia dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala, dengan sesama manusia, dan alam semesta yang didasarkan pada Alquran dan sunnah," terang Wapres.

Itu disampaikan KH Ma'ruf Amin pada acara The 2nd International Conference on Humanity Law And Sharia, melalui konferensi video di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro No. 2, Jakarta Pusat, Rabu (23/06/2021).

Wapres menjelaskan seiring perkembangan zaman, tantangan dalam beragama Islam juga terjadi. Untuk itu, diperlukan kajian yang mendalam untuk memahami permasalahan secara lebih tepat sesuai dengan konteksnya (ijtihad) agar menghasilkan cara pandang moderat yang secara relevan dapat dilakukan serta tetap sesuai dengan hukum Islam.

Wapres memberikan contoh bahwa cara berpikir moderat inilah yang digunakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam memandang permasalahan yang perlu dikeluarkan fatwanya, yaitu dengan memisahkan antara yang halal dan haram (tafriiqul halal ‘anil haram) yang berarti sesuatu yang halal tetap halal dan hasilnya menjadi halal, sementara sesuatu yang haram tetap haram dan hasilnya menjadi haram, salah satunya terkait masalah vaksin.

Wapres menandaskan MUI menghalalkan vaksin yang tidak mengandung unsur-unsur yang haram baik melalui percampuran (ikhtilath) maupun karena memanfaatkan unsur haram sebagai media (intifa’) ataupun karena unsur yang haram itu sudah berubah bentuk (istihalah) menjadi suci dalam petunjuknya (Nash).

"Dan Kecuali dalam keadaan darurat karena ada kaidah yang mengatakan kedaruratan itu membolehkan sesuatu yang dilarang (adhorurotu tubihul mahdzuraat),” tuturnya.

Dengan cara berpikir tersebut, lanjut Wapres, dapat menjawab berbagai permasalahan baru yang belum ditemukan hukumnya dengan menggunakan perangkat metodologi yang telah dirumuskan para ulama terdahulu.

Wapres juga mengajak seluruh pihak untuk dapat berperan lebih aktif dalam menghadapi tantangan ke depan dengan menggunakan cara berpikir moderat serta turut serta dalam upaya pengendalian wabah Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) beserta dampaknya.

Sebelumnya, Dekan Fakultas Syariah IAIN Batusangkar Zainuddin, menyampaikan bahwa konferensi ini merupakan bagian dari kegiatan ilmiah dan kajian akademis dalam mencari format baru moderasi hukum Islam, sehingga diharapkan mampu memenuhi tuntutan zaman dalam berbagai bidang serta dapat menjadi hukum yang hidup di tengah- tengah masyarakat.

"Perkembangan dunia modern melahirkan penemuan-penemuan baru di antaranya dalam bidang kedokteran, politik, tata negara, ekonomi, kemudian undang-undang di bidang inayah yang terus dipromosikan di beberapa negara yang akan mempengaruhi gaya hidup dan interaksi sosial umat Islam di tengah pluralisme budaya dan agama," katanya.

Berita Terkait

News Update