JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tingkat penularan semakin mengkhawatirkan, per hari Rabu (23/6/2021) kembali terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 sebesar 15.308, sehingga secara nasional mereka yang terinfeksi penyakit ini sudah mencapai 2.033.421.
Demikian pengumuman dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19. Sedangkan mereka yang sembuh dari Covid-19 per hari Rabu (23/6/2021) bertambah sebanyak 7.167 kasus, sehingga secara nasional mereka yang sembuh sudah mencapai 1.817.303.
Mereka yang meninggal dunia akibat Covid-19 per hari Rabu (23/6/2021) bertambah sebanyak 303 kasus, sehingga secara nasional mereka yang wafat sudah mencapai 55.594.
Dalam pengumumannya, Satgas mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun air mengalir serta menghindari kerumunan untuk mencegah penularan Covid-19.
Per hari Rabu (23/6/2021) ada lima provinsi yang mengalami penambahan kasus positif Covid-19 tertinggi yakni, DKI Jakarta menjadi penyumbang terbesar secara nasional karena bertambah 4.693 orang.
Kemudian posisi kedua, Jawa Barat bertambah sebanyak 2.910 orang, Jawa Tengah bertambah sebanyak 2.595, Jawa Timur bertambah 873 orang dan DI Yogyakarta bertambah 694 orang.
Satgas Penanganan COVID-19 meminta kepada pemerintah daerah (Pemda) mengoptimalkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kabupaten/kota maupun PPKM Mikro sekarang juga.
Demikian disampaikan Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, dalam siaran pers, di Jakarta, Selasa malam (22/6/2021).
Menurut Wiku, hal ini tidak lepas dari perkembangan pandemi Covid-19 yang terjadi dalam empat minggu terakhir yang menunjukkan enam provinsi di Pulau Jawa sebagai penyumbang tertinggi kenaikan kasus di Indonesia.
"Sesuai arahan Presiden pimpinan daerah di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota khususnya di Pulau Jawa, harus terbiasa mengamati situasi terkini dengan membaca data baik sehingga dapat segera dilakukan langkah antisipatif," terang Wiku.
Wiku meminta kepala daerah untuk menjadikan data sebagai basis pengambilan kebijakan penanganan Covid-19, sehingga kebijakan yang dihasilkan dapat tepat sasaran dan mampu mengendalikan lonjakan kasus. (johara)