Kasus Covid-19 Meningkat, Imam Besar Masjid Istiqlal Ajak Masyarakat Tingkatkan Zikir dan Batasi Aktivitas di Luar

Rabu 23 Jun 2021, 18:09 WIB
Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar. (cr-05)

Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar. (cr-05)

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Kasus Covid-19 mengalami kenaikan di Jakarta, hal tersebut menyedot perhatian dari Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Nasaruddin Umar.

Nasaruddin mengajak masyarakat untuk melakukan hal yang lebih positif seperti melaksanakan dzikir di rumah dibandingkan pergi ke mall maupun rekreasi ditengah masa pengetatan ini.

Padahal dengan berpergian ke tempat wisata justru khawatir akan menambah angka kasus Covid-19.

Sebab banyak bertemu dengan masyarakat yang belum diketahui kondisi kesehatannya.

"Kita melawan Covid-19 dengan zikir. Zikir untuk mengajak orang untuk tenang. Ngapain kita pergi ke mall, ngapain kita rekreasi dalam era seperti ini," kata Nasaruddin Umar, Rabu (23/6/2021).

Di masa PPKM ini, sesuai dengan instruksi Gubernur DKI Jakarta masyarakat di sarankan untuk tidak melakukan berpergian keluar rumah jika tidak dalam keadaan yang mendesak.

Untuk itu Nasaruddin mengajak untuk menghibur batin dengan melakukan dzikir.

"Lebih baik kita kontemplasi menghibur batin kita. Itu sangat bagus. Jadi kita bersama keluarga, solat jamaah di rumah tidak perlu ke masjid. Karena kondisi kita sedang rawan kan. Tapi nanti kalau selesai Covid-19 mari ke masjid," katanya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warganya waspada dengan penyebaran virus Covid-19.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menilai, virus varian baru lebih mudah menyebar dan membuat gejala menjadi lebih berat.

"Ini yang mengkhawatirkan, dan perlu perhatian khusus bahwa minggu lalu kita mengalami kasus harian tertinggi yaitu 5.582 kasus baru,” kata Anies di DPRD DKI Jakarta pada Selasa (22/6/2021).

Dari angka itu, kata Anies, sebanyak 655 anak yang terpapar berusia 5-18 tahun.Sedangkan, sebanyak 224 kasus di antaranya adalah anak di bawah usia 5 tahun.

"Jadi, 16 persen dari kenaikan kasus adalah anak-anak," ujarnya. 

Dengan fenomena itu, kata Anies, Jakarta mulai menghadapi situasi wabah yang berbeda dibanding awal pandemi.

Besar kemungkinan yang menyerang adalah virus varian baru dengan potensi penularan yang tinggi. 

"Saya berharap kepada keluarga di Jakarta lebih berhati-hati. Usahakan di rumah saja, anak-anak biarkan bermain di rumah saja demi keselamatan semuanya," ujar Anies. (cr-05).

 

Berita Terkait
News Update