Sudah Pernah Didamaikan RT Kok Sekarang Diungkit Lagi

Selasa 22 Jun 2021, 11:07 WIB
Karikatur Nah Ini Dia: Sudah Pernah Didamaikan RT Kok Sekarang Diungkit Lagi. (kartunis: poskota/ucha)

Karikatur Nah Ini Dia: Sudah Pernah Didamaikan RT Kok Sekarang Diungkit Lagi. (kartunis: poskota/ucha)

TIGA tahun lalu skandal seks Heru-Tatik sudah pernah didamaikan oleh Pak RT, dan Adi (35) selaku suami Tatik mau menerima. Tapi entah apa pemicunya, ketika Heru Pahlin (40) ketemu Adi di warung kopi, mereka ribut lagi dan Adi mengungkit kisah memalukan itu. Sama-sama emosi, akhirnya Heru wasalam ditusuk.

Pasal KUHP saja meski sudah dihapus oleh MK, bisa saja dimunculkan lagi dalam RUU oleh pemerintah-DPR. Misalnya soal pasal penghinaan presiden, kini sedang ramai. Apa lagi hanya perjanjian damai produk Pak RT mengenai skandal seks, sangat berpotensi untuk dibatalkan. Jika tak mampu menahan diri, nyawa menjadi taruhannya.

Adi, warga Ratu Agung Bengkulu, adalah salah satu lelaki paling pendendam di kecamatan. Tapi ya harap maklumlah, istri sebagai aset rumah tangga paling utama, kok diobok-obok pihak ketiga, tentu itu sangat menyakitkan. Meski sudah saling memaafkan, tapi istri yang sudah dijamah lelaki lain, kan masih membekas dalam sanubarinya. Ketika Adi sedang mememerlukan, gairah bisa ngedrop tinggal satu digit gara-gara ingat: ah itu kan bekasnya Heru Pahlin. Jika sudah begini urusan kan jadi kacau.

Tiga tahun lalu Heru Pahlin memang ada main dengan Tatik istri Adi. Ketika suami sibuk di kantor, diam-diam Heru suka menyelinap ke kamar pribadi Adi. Bak suami sendiri, istri melayani hubungan intim Heru Pahlin. Memang sih, tongkrongan dan “tangkringan” Heru Pahlin sangat menjanjikan bagi Tatik. Maka ketika tengah melayani lelaki tetangga bini Adi ini bisa merem melek macam boneka model lama. 

Sepandai-pandi tupai selingkuh, sekali waktu ketahuan juga. Skandal itu pada
akhirnya ketahuan oleh suaminya. Adi dan Heru pun ribut. Untung ada Pak RT, sehingga keduanya lalu didamaikan. Kata Pak RT, tidak baik bermusuhan sesama tetangga. Tuhan saja maha pengampun, masak manusia yang diciptakan dari segumpal darah tak bisa memaafkan kesalahan tetangga?

Sebetulnya kala itu Adi hendak menceraikan Tatik yang sudah diobok-obok Heru Pahlin. Tapi bagaimana nasib kedua anaknya kelak? Jangan sampai deh, karena kelakuan emaknya mereka akan jadi korban. Akhirnya Adi mengalah, mau teken perjanjian dengan Heru Pahlin bahwa tidak akan menuntut secara hukum. Sebetulnya menyakitkan, skandal “dalan bayi” kok hanya diselesaikan dengan meterai Rp6.000,-.

Mestinya setelah perdamaian itu Adi memboyong istri dana anaknya pindah ke tempat lain, agar tak pernah ketemu lagi dengan Heru, oknum perusak rumah tangganya. Tapi pindah rumah kan perlu duit, sedangkan di Bengkulu nggak ada rumah DP nol rupiah seperti Jakarta. Kalaupun rumah itu dijual, istri tak mau karena warisan dari orang tuanya.

Walhasil Adi terpaksa bertahan di rumah durhaka itu. Namanya juga tetangga, pastilah Adi sering ketemu dengan Heru Pahlin. Jangankan ketemu, baru dengar suaranya saja hatinya langsung mak nyosss......ingat skandal istrinya tempo hari. Kembali hati Adi terluka, dan jika ada ungkapan luka di atas luka, dirinya kini mengalami sendiri.

Beberapa hari dia masuk warung kopi di kampungnya, eh.....ketemu dengan Heru Pahlin sedang minum es pakai teh botol Sosro. Wihh......lagaknya macam Cawapres 2024 saja. Ketemu dia negur juga nggak, apa lagi nawari minum. Ini kan sama saja kembali Heru Pahlin buka front. “Pasal yang sudah dihapus MK saja bisa dihidupkan lagi kok, udah Bleh sikat saja....!” kata setan mengompori.

Benar saja! Melihat ada pisau dapur di warung tersebut, langsung disambar dan ditusukkan ke tubuh Heru. Sambil mencoba menangkis dia mengingatkan perjanjian damai tempo hari. Tapi Adi sudah tak peduli, kembali dia menyerangnya. Pada tusukan kedua inilah Heru Pahlin ambruk. Dilarikan ke RS tapi tak tertolong, dan tentu saja Adi ditangkap dan ditahan di Polsek Ratu Agung.

Kalau sudah masuk penjara, siapa yang ngurus anak istrimu Bleh? (gts)

Berita Terkait
News Update