Polisi Lama Numpang Tinggal, Numpangi Bini Pemilik Rumah

Minggu 20 Jun 2021, 07:30 WIB
Karikatur Nah Ini Dia: Polisi Lama Numpang Tinggal Numpangi Bini Pemilik Rumah (kartunis: poskota/ucha)

Karikatur Nah Ini Dia: Polisi Lama Numpang Tinggal Numpangi Bini Pemilik Rumah (kartunis: poskota/ucha)

Kelakuan Marijan, 25, seperti pepatah air susu dibalas air tuba. Bagaimana tidak? Sudah setahun dia numpang tinggal di rumah Adnan di Wamena, Papua. Tapi giliran diajak berhoho hihi di ranjang kok mau. Ketika dipergoki suami, dilaporkanlah ke polisi. Marijan kemudian dipecat dari Polri, bahkan dipenjara.

Hidup di perantauan harus bisa tolong menolong dengan sesama perantau, apa lagi jika masih famili sendiri. Sudah menjadi tradisi ketimuran, orang yang sukses dirantau harus siap ditinggali oleh pendatang baru dari kampungnya. Maka harus pandai-pandai membawa diri, bukannya membawa bini orang. Ino kan sama saja air susu dibalas nyusu ke bininya.

Kelakuan Marijan yang terpaksa disebut oknum ini, mirip-mirip begitulah karena kemudian berujung ke begituan. Sebagai polisi memang harus siap ditugaskan di mana saja. Kebetulan dia sebagi polisi muda ditugaskan ke Wamena, ikut memberantas KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) mungkin. Sebab KKB ini memang keterlaluan kejamnya, sehingga sekarang dilabeli sebagai teroris.

Kebetulan di Wamena ada famili yang berasal dari Jawa juga. Maka untuk sementara dia tinggal di rumah keluarga Adnan, yang tinggal di rumah dinas. Namaya rumah dinas pegawai biasa, ukurannya lumayan kecil meski tak sampai sesempit RSSS bikinan Perumnas. Akibatnya, oknum polisi ini tak dapat kamar sendiri. Tidurnya pun cukup di ruang tamu, gelar tikar plastik.

Mestinya numpang tinggal itu sebulan dua bulan, tapi faktanya Marijan betah sampai setahun lebih. Dalam pada itu, Adnan sebagai tuan rumah juga sedang menghadapi kemelut rumahtangga. Istrinya. Nurma, 28, suka marah-marah karena suami ada isyu punya WIL. Sebetulnya dia ingin menumpahkan keluh kesahnya, tapi karena ada famili suami, terpaksa ditahan.

Sebagai pelampiasan, diam-diam Nurma justru tertarik pada oknum polisi yang lebih muda itu. Tentu tembakan pistol gombyoknya lebih josss. Dengan Marijan lah kemudian membalas sakit hatinya ke suami. Ironisnya, oknum polisi ini kok ya mau meladeni. Ini kan sama saja tak tahu diuntung. Sudah hidupnya selama ini numpang, eh kok masih juga numpangi bininya. Situ sehat? Begitu istilah di internet.

Seperti yang terjadi pada Februari lalu. Setelah suami nampak tidur pules Nurma keluar kamar, menemui Marijan dan keduanya pun berhubungan intim bak suami istri. Lagi-lagi Marijan kok ya mau melayani. Tapi begitulah setan jika mau menggoda orang, siapa yang nggak tertarik pada “buah kuldi”? Jangankan manusia biasa, Nabi Adam saja bisa terusir dari surga gara-gara nekad makan buah kuldi yang dilarang Tuhan.

Ketika Marijan sedang menikmati “buah kuldi”-nya, di kamar Adnan terjaga dan kaget istri tak ada di sampingnya. Tapi sayup-sayup di luar terdengar suara ah uh dan desahan yang sepertinya berasal dari ruang tamu. Adnan pun segera memburu keluar. Ee, benar saja! Tampak di depan mata istrinya tengah melayani Marijan bersetubuh seperti pada suami sendiri.

Buruan Adnan ambil parang, tapi Marijan yang memang rosa-rosa macam si kakek dari Gunung Merapi, segera kabur dengan pakaian seadanya. Paginya Adnan lapor ke polisi dan Marijan pun berhasil ditangkap sampai kemudian diadili di PN Wamena. Baik Marijan maupun Nurma sama-sama divonis 7 bulan penjara. Khusus untuk Marijan, ada hukuman tambahan, dipecat dari Polri.

Yang menarik dari persidangan ini, Nurma mengaku terus terang, dia mesum dengan Marijan sekedar membalas dendam saja. Sebab suaminya ternyata juga jadi praktisi selingkuh. Cuma selama ini dia mencoba diam. Mumpung ada kesempatan, dia mencona membalas dengan caranya sendiri. Cara nikmat tapi tak mupangat. (GTS)

Berita Terkait
News Update