JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Penambahan kasus positif Covid-19 mendekati angka 13.000 per hari Sabtu (20/6/2021). DKI Jakarta masih berkontribusi terbesar terhadap kasus secara nasional yang mencapai 4.895.
Dalam pengumumannya Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 per hari Sabtu (20/6/2021) terjadi penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 12.906, sehingga secara nasional mereka yang terinfeksi penyakit ini sudah mencapai 1.976.172.
Dalam pengumumannya, Satgas mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan untuk mencegah penularan Covid-19.
Mereka yang sembuh dari Covid-19 per hari Sabtu (20/6/2021) bertambah sebanyak 7.016 kasus, sehingga secara nasional mereka yang sembuh sudah mencapai 1.786.143.
Jumlah mereka yang wafat juga melonjak per hari Sabtu (20/6/2021) bertambah sebanyak 248 kasus, sehingga secara nasional mereka yang wafat sudah mencapai 54.291.
Lima provinsi yang mengalami penambahan kasus positif Covid-19 terus selain, DKI Jakarta yang mencapai 4.895 kasus , juga di posisi kedua Jawa Barat dengan penambahan 2.104 kasus.
Kemudian Jawa Tengah dengan penambahan sebanyak 1.877 kasus lalu Jawa Timur dengan penambahan sebanyak 693 kasus, dan DI Yogyakarta dengan penambahan sebanyak 638 kasus.
SebelumnyaTim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan upaya preventif agar terhindar dari penularan Covid-19.
"Dengan melakukan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) secara disiplin, memasifkan 3T (testing, tracing dan treatment), menjauhi kerumunan, menunda perjalanan tidak mendesak, memasifkan vaksinasi khususnya pada populasi berisiko dan memperbaiki manajemen pelayanan kesehatan serta sistem kerja tenaga kesehatannya," terang Wiku dalam keterangannya.
Namun perlu dimengerti bahwa upaya pencegahan yang baik harus terus dilakukan secara konsisten.
Karena selama masa pandemi belum berakhir, peluang penularan masih ada. Seperti yang terjadi paska periode libur panjang yang menimbulkan kenaikan kasus.
"Tidak ada jalan lain untuk keluar dari pandemi melainkan mampu beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru ini secara berkelanjutan," pungkas Wiku.
Wiku menilai preventif secara kolektif dinilai perlu dalam upaya melandaikan kenaikan kasus Covid-19, maka setiap orang punya peranan penting memutus mata rantai penularan.
"Jika melihat penambahan kasus pada Maret 2020 lalu, hal itu disebabkan belum terbentuknya kekompakan masyarakat dalam menjalankan upaya pencegahan.
Dan saat itu COVID-19 merupakan penyakit baru dan pengetahuan terkaitnya masih sangat minim.
"Hal ini akhirnya berimbas pada kenaikan kasus positif dan menipisnya kapasitas pelayanan kesehatan," Wiku menandaskan. (johara)