Dan cocoknya, semua kru Triumph Limoges juga penggemar balapan tersebut.
"Selama beberapa dekade kami sangat mengagumi hanya gambar dan videonya saja.
"Mulai dari pembalap, motor, saling mengejar di trek oval tanah, lalu balapan tanpa rem depan. Ini adalah balapan motor paling excellence, the absolute holy grail of riding, show in it's pure state... the flat track!" kelekar Nicolas.
Awal mula pembangunan motor ini, sang juragan diler itu mulai terinspirasi saat menonton kejuaraan tersebut do Marmande, Bordeaux.
Mereka melirik salah satu model Triumph TR6 keluaran 1967 berwarna kuning, milik pembalap bernama Cristophe Canitrot.
Hanya saja, Nicolas dan rekan-rekannya coba untuk mengubah tampilan Speed Twin 1.200cc, bertenaga 96 hp dan 112 Nm ini lebih menawan untuk memenangkan persaingan kontes.
Proses pertama mereka adalah mempereteli beberapa part untuk legalitas jalan raya, di antara seperti speedometer dan rem depan dipensiunkan.

Inilah detailing dari sisi samping Triumph Speed Twin ini. [Foto/Bikeexif.com]
Selain itu, untuk membuat motor ini sangat ringan tanpa beban berlebih, tangki bahan bakar diubah sedikit lebih kecil.
Tangki berbahan aluminium tersebut tersembunyi tepat di bawah jok, dengan pompa terpasang ke plat yang dirancang secara khusus.
Ternyata untuk ubahan di bagian ini mereka membutuhkan setidaknya 48 jam untuk mendesain tangki bahan bakar.
Filter udara bawaan standar juga tak luput dipensiunkan, dan sebagai gantinya Nicola mendesain ulang dengan cetakan 3D.
Mungkin Anda bertanya-tanya, kalau tangkinya diubah alokasinya, lalu benda berbentuk lonjong berwarna kuning tersebut apa?