Bukan Waktunya Mencari-cari Kesalahan

Sabtu 19 Jun 2021, 06:30 WIB
Karikatur Sental Sentil Bukan Waktunya Mencari-cari Kesalahan. (ucha)

Karikatur Sental Sentil Bukan Waktunya Mencari-cari Kesalahan. (ucha)

Lonjakan kasus positif Covid-19 pasca libur lebaran diprediksi masih akan terjadi hingga akhir bulan Juni ini. Meski semua berharap kasus tidak melonjak lagi melebihi angka yang sudah terjadi pekan ini, Kamis (17/05/2021) di atas 12 ribu, tetapi segala bentuk antisipasi harus tetap dilakukan.

Mengingat apa yang sudah diprediksikan sebelumnya, kini sudah menjadi kenyataan. Data menyebutkan angka penambahan kasus positif terus melonjak dari hari ke hari.

Seperti pernah dikatakan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, lonjakan kasus masih akan terjadi hingga akhir Juni atau sampai awal Juli. Ini berdasarkan pengalaman empiris yang dialami negeri kita,

kenaikan kasus kerap terjadi pasca libur panjang Natal dan Tahun Baru dan Idul Fitri. Biasanya puncak kenaikan kasus terjadi selama periode 5-7 minggu setelah liburan.

Jika libur lebaran, sebut saja berakhir 17 Mei 2021, maka cukup beralasan jika puncak kenaikan masih bisa terjadi hingga awal bulan depan.

Melihat tren kenaikan, sudah menjadi kewajiban semua kalangan untuk bersama – sama membangun dan menggerakkan kekuatan guna mengendalikan penyebaran, memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Tak hanya  pemerintah pusat dengan daerah. Tak pula antar-instansi dan institusi, tetapi perlu menyatukan kepentingan lintas sektoral melalui kolaborasi seperti halnya menyatukan kekuatan tiga unsur sering disebut Tiga Pilar, yakni pemprov/pemda, Polda dan Kodam hingga jajarannya di level terbawah.

Bahkan, kolaborasi antar-pemda yang wilayahnya saling bersentuhan karena disatukan oleh aktivitas masyarakatnya, sering diistilahkan wilayah aglomerasi, saat ini menjadi sebuah kebutuhan.

Apalagi lonjakan kasus di wilayah tersebut terus terjadi, seperti di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Lebih luas lagi di Pulau Jawa yang ditengarai sebagai penyumbang terbesar penambahan kasus positif.

Melalui kolaborasi ini, diharapkan terdapat keselarasan dalam mengambil kebijakan untuk menangani pandemi. Jika kebijakan jalan sendiri–sendiri, boleh jadi penyebaran virus corona akan hilir mudik di wilayah yang saling bersentuhan akibat kegiatan sosial ekonomi masyarakatnya. Misalnya wilayah Jabodetabek.

Pusat kegiatan ada di Jakarta, tetapi mereka yang beraktivitas dari Bodetabek. Sementara kita tahu, virus bisa menular di mana saja, kapan saja,kepada siapa saja, tidak mengenal warga berasal dari mana.

Jika lonjakan kasus sekarang ini sebagai dampak libur lebaran, sebut saja saja klaster lebaran, bisa diasumsikan karena aktivitas mudik lebaran banyak dilakukan oleh warga berasal dari Jabodetabek.

Berita Terkait

News Update