ADVERTISEMENT

Jadi Korban Perampokan, Shanty Karyawati Mini Market di Depok, Beberkan Kronologi Pembacokan

Jumat, 18 Juni 2021 17:14 WIB

Share
Shanty didampingi orang tua ibu Maryati korban perampokan indomaret. (angga)
Shanty didampingi orang tua ibu Maryati korban perampokan indomaret. (angga)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Karyawati mini market Indomaret, Shanty Marafy, 20, yang menjadi korban perampokan di tokonya di Jalan Raya Abdul Wahab, Kelurahan Sawangan Lama, Kecamatan Sawangan Kota Depok, Kamis (17/6/2021) malam, mengalami trauma.

Selain Shanty yang menjadi korban, juga kedua temannya Darul Abdul Sodikin dan M. Andika Raja yang sama-sama mendapatkan luka bacok golok oleh para pelaku kondisinya sekarang sudah dalam rawat jalan.

"Kita berdua termasuk M.Andika sudah rawat jalan karena mengalami luka bacok di jari tangan. Namun Darul selaku pimpinan shift mengalamu luka paling parah sekujur tubuh mengalami bacokan golok dan masih di rawat di RSUD Depok," ujar Shanty didampingi orang tua ibu Maryati kepada Poskota di rumahnya Kampung Prigi RT 05/07, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jumat (18/6/2021) sore.

Pasca perampokan yang dialami Shanty kini menjadi takut dan trauma.

"Setelah kejadian semalam saya trauma berat dan takut keluar rumah apalagi jika ada orang asing tidak berani menegor. Tidak kebayang bisa sampai kejadian seperti ini toko kebobolan," katanya.

Anak kedua dari empat bersaudara pasangan bapak Alm Said dan ibu Maryati, sehari-hari dikenal sebagai tulang punggung keluarga.

"Selama sembilan bulan menjadi sales store indomaret dan baru jalan tiga bulan ditempatkan Abdul Wahab, selalu kebagian jaga sampai malam. Mau mencoba keluar tapi mengingkat masih banyak tanggungan di dalam keluarga sampai akhirnya dipertahankan sampai saat hingga kejadian seperti ini korban perampokan," ungkapnya.

Korban yang baru lulus dari SMA ini mengungkapkan pada saat kejadian dirinya bersama kedua teman salah satu pimpinan shift sedang berada di kasir menghitung pendapatan uang penjualan hari itu.

Namun tiba-tiba dari luar masuk satu persatu hingga berjumlah tiga orang pria tidak dikenal.

"Saat kita bertiga sedang sibuk menghitung di kasir, tiga pelaku masing-masing bersenjata golong masuk ke dalam toko dan langsung mengancam akan dibunuh jika mau nurut," ucapnya.

Setelah itu para pelaku langsung menyekap di dalam gudang dengan cara dikunciin dari luar.

"Saya bersama Andika dikunci dari luar gudang. Sedangkan Darul sebagai pimpinan shift di luar toko dibawa pelaku untuk menyerahkan kunci brankas. Namun mempertahanka  Darul duel lawan tiga pelaku sampai minuman yang dipajang di rak berjatuhan," tambahnya.

Akibat mempertahankan kunci brankas, Darul sama pelaku menjadi bulan-bulanan mendapatkan bacokan golok di hampir sekujur tubuh.

"Setelah mencoba dipertahankan namun tidak berhasil kunci diserahkan ke pelaku lalu membukanya dan mengambil uang hasil penjualan sehari itu setelah itu langsung kabur," tuturnya.

Luka yang didapatkan Shanty di bagian jari kelingking tangan kiri lantaran mencoba menolong darul saat melawan pelaku.

"Mencoba melawan pelaku kita berdua jarinya kebacok karena mencoba menangkis golok para pelaku. Setelah pelaku berhasil mengondol isi brankas, korban Darul dalam kondisi lemas dan sekujur tubuh bersimba darah membuka pintu gudang dikunci dari luar sama pelaku," tuturnya.

Shanty mengenali ciri-ciri para pelaku yaitu ketiga nya berbadan kurus, tinggi, dan kulit hitam manis.

"Ada dua pelaku yang mengenakan helm dan jaket takut-takutan untuk membacok. Namun pelaku yang menggunakan topi brutal dan membabibuta hingga Darul terluka parah," ucapnya.

Tulang Punggung Keluarga

Sebagai anak yang menjadi tulang punggung keluarga, Shanty harus menanggung dua adik laki-laki yang masih duduk di bangku SMA dan SD setelah sang bapak meninggal dunia karena sakit.

"Selama ini diketahui korban Shanty sebagai tulang punggung keluarga membantu menghidupi ibu serta kedua adik laki-laki yang masih sekolah selain pekerjaan ibunya sehari menjual jajanan warung di rumahnya," ujar Ketua RT 005/07, Asmat Fahrizal kepada Poskota di rumahnya.

Sebagai perangkat RT, Asmat menuturkan keluarga korban merupakan sebagai penerima bantuan sosial.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT