JADI kalau dibilang narkoba itu memang sudah jadi bahaya laten, wabah berbahaya, lebih dari Covid 19, nggak bisa disangkal. Narkoba merenggut nyawa setiap harinya bisa lebih dari 50 orang. Belum lagi yang tergeletak sekarat. Antara hidup dan mati!
Tapi, apakah lalu orang pada takut narkoba? Kayaknya nggak ya. Karena fakta berbicara, bahwa barang setan tersebut setiap hari dikonsumsi oleh sebagian orang.
Malah yang nggak habis pikir adalah bahwa para pelaku ternyata bukan saja orang biasa, preman, penjahat sebagai obat penguat nyali! Nggak, ternyata. Sebagian dari pengkonsumsi itu ada dari kalangan orang-orang pintar, terdidik, elite, politikus, dan pejabat.
Kadang orang yang waras akan bertanya-tanya, apa iya mereka melakukan itu, mengkonsumsi narkoba? Kok, sebegitu nekatnya ya, ada oknum yang mempertaruhkan jabatannya hanya untuk menikmati narkoba?
Bayangkan saja, petugas polisi baru saja membekuk penyanyi ibukota karena mengisap ganja, eh di satu kafe di Medan rupanya ada juga oknum pejabat yang pesta narkoba bersama cewek-cewek cantik. Itu sang oknum Sekda Kabupaten Nias Utara tersebut asyik-asyik menelan ekstasi.
Ya, sekali lagi masyarakat luas bertanya-tanya, bukankah untuk menjadi dan mengemban jabatan tinggi, seperti sekertaris daerah itu butuh waktu lama?
Bukan itu saja, seseorang yang dipercayakan untuk mengemban tugas Negara, bukan tanpa sengaja. Tapi, yang bersangkutan adalah orang pilihan, yang dianggap mampu. Lha, kok malah disia-siakan itu amanah.
Bukan itu saja, yang namanya pejabat kan orang terpandang, di lingkungan keluarganya, ada istri dan anak, punya keluarga besar yang sangat membanggakannya. Tapi, kok seenaknya pesta narkoba, sama cewek-cewek cantik. Orang, siapa saja pasti akan menuduh, itu pasti cewek-cewek penghibur?
Lalu apa kata keluarga, anak istrinya. Oh, tenyata babe gue begitu ya kelakuannya? Nggak nyangka!
Pastinya, sumpah serapah lebih dari itu. Sang istri, misalnya, bukan saja akan hancur hatinya, tapi juga malu kepada keluarga dan lingkungannya.
Bukan sok menasehati, tapi bolehlah saling mengingatkan. Bahwa keserakahan, kesombongan, keangkuhan, mengumbar nafsu, sok jago, mentang-mentang, ujung-ujungnya bukan saja merugikan orang lain, tapi juga diri sendiri. Siapa nenggak narkoba, akan menuai sengsara. Selamat menikmati hotel prodeo, Bung! (massoes)