Lonjakan Kasus Tak Terkendali, Jakarta Masuk Fase Genting Hingga Alarm Bahaya Covid-19 Digaungkan

Selasa 15 Jun 2021, 13:34 WIB
Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti. (ist)

Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemprov DKI Jakarta membunyikan alarm genting siaga kasus Covid-19.

Pasalnya dalam waktu sepekan, peningkatan kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta kembali melonjak hingga 50%. Terlebih adanya varian baru virus asal India yang telah masuk ibukota, menjadi alasan kuat Jakarta memasuki fase genting.

Meski begitu, jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengaku sudah punya skema antisipasi. Salah satunya ialah dengan menambah kapasitas keterisian tempat tidur isolasi atau Bed Occupancy Rate (BOR).

“BOR kita juga naik signifikan per tanggal 14 Juni kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 7.341 terisi 5.752 atau sudah menyentuh 78% hanya dalam 2 minggu dan ICU sebesar 1.086 terisi 773 atau 71%,” jelas Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, Selasa (15/6/2021).

Dari 78% keterisian tempat tidur tersebut, 25% merupakan warga luar DKI Jakarta. Namun komitmen Pemprov DKI tetap untuk tak membeda-bedakan pelayanan, justru prosentase ini menjadi peringatan bahwa virus Corona tak mengenal batas wilayah.

“Maka dari itu, Pemprov DKI Jakarta telah menggandeng berbagai pihak dan memanfaatkan berbagai sumber daya untuk menambah BOR, di mana kami berencana menambah fasilitas isolasi mandiri bekerja sama dengan pusat dengan BNPB,” terang Widyastuti.

Selain penambahan kapasitas BOR, menurut Widyastuti, Pemprov DKI Jakarta juga tengah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk menambah tracer (petugas yang akan melakukan pelacakan) di mana para tracer inilah yang nantinya memegang peran penting untuk melakukan deteksi dini.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memperingatkan semua masyakarat agar tidak meremehkan penyebaran Covid-19 saat ini.

“Jadi, ini adalah peringatan pada kita semua, mari kita waspada, mari kita kembali lebih disiplin. Saya ingin ingatkan semua, kita masih dalam pandemi, usahakan di rumah. Semua perkantoran evaluasi, bila kegiatan sudah lebih 50 persen pekerja, kembalikan 50 persen,” paparnya. (deny)

Berita Terkait

News Update