Otomotif, Poskota.co.id - Kalau ada yang mengeluh tarikan awal matic kesayangan lemot, pas banget, lo bisa upgrade dengan cari ini, sob.
Ternyata enggak semua pengguna sepeda motor jenis matic terpuaskan dengan performa standar pabrik.
Tapi tenang, bikin akselerasi skutik kesayangan agar semakin ngacir, bisa dilakukan berbagai cara, sob.
Umumnya, pemilik kurang sreg kalau belum di-bore up, namun trik tersebut bukan salah satu solusi terbaik.
Kalau menurut lo hal itu juga terlalu ekstrem, yang artinya motor tetap standar, tapi performanya semakin responsif, hal ini yang diimpikan setiap orang.
Solusinya, cukup mengubah satu part komponen yang ada pada bagian CVT, atau tepatnya per sentrifugal CVT.
Di pasaran memang banyak yang jual, salah satu contoh produk yang bagus adalah per CVT berlabel Faito, sob.
Part komponen asal Malaysia ini disebut bisa mendongkrak performa besutan kesayangan, lho! Gak percaya? Yuk, baca sampe habis, sob.
Asyiknya, trik ini salah satu cara paling ringan dilakukan untuk mendongkrak performa matic.
Komponen aftermarket ini bisa digunakan ke skutik Yamaha seperti Yamaha NMAX, Aerox, Mio J, X-Ride, Soul GT.
Trus, buat Honda BeAT series, Vario 110 PGM-FI, dan New Vario 150 PGM-FI.
Asyiknya, range part ini mulai dari Rp 90 ribu sampai Rp 190 ribu di pasaran, sob.
Kabarnya, keunggulan alias kelebihan komponen yang disebut Faito CVT Torque Spring ini dapat meminimalisir gesekan yang bisa berakibat tarikan jadi slip dan loss power.
Ketahanan atau durability peranti tersebut cukup lama dari standarnya, lho, sob.
Yakni tingkat kekerasan per CVT dari Faito ini mempunya kelebihan 10 hingga 20 persen lebih keras dari per CVT bawaan pabrikan.
“Yup! Pada produk Faito ini sebutannya bukan rpm, tapi persentase tingkat kekerasan per CVT dari per CVT bawaan pabrik.
"Sedangkan untuk peranti ini kekerasannya 10 persen lebih keras dari standarnya,” papar Amat, owner Matic Mania, yang buka di daerah Pasar Minggu, Jaksel.
Kenapa disebut demikian, ya? “Betul! Kita menyebutnya persentase dari material torque spring atau per CVT tersebut.
"Contohnya, per CVT 1000 rpm, di mana sekarang idle rpm motor standar aja di kisaran 1200-an rpm.
"Dan itu artinya tanpa dibuka gas ban sudah berputar cepat. Tapi, kenapa di motor itu ban gak muter?” jelas salah satu karyawan R&D Faito yang gak mau disebutkan namanya. Oh, gitu toh!
Untuk membuktikan itu, kita sempat melakukan riset ujicoba di atas mesin dyno, untuk mengetahui seberapa besar efek dari penggantian per CVT milik Faito ini.
Sebagai kelinci percobaan, motor yang digunakan adalah Yamaha Mio GT dengan kondisi mesin standar ting-ting 115cc.
Saat pengetesan berlangsung, terlihat dari grafik dyno, tarikan bawah sampai tengah cukup nendang alias terjadi perubahan.
Sementara napas tarikan dari tengah ke atas cukup mumpuni, sehingga dengan demikian per CVT Faito ini cocok diperuntukkan untuk motor daily use atau harian.
Berdasarkan data yang diunduh, power motor meningkat meski tak terlalu signifikan, yakni 7,51 dk di 7,300 rpm atau naik 0,06 dk dari standarnya 7,45 dk.
Sedang torsi maksimum tercatat 7,36 Nm di 7,300 rpm atau meningkat 0,04 Nm.
Lumayan, kan, hasilnya?