Ibu Toeti juga banyak berkiprah di akademik tingkat internasional. Toeti tercatat pernah menjadi Ketua Asian Patent Attorney Association untuk Grup Indonesia, dan menjadi Ketua Association Internationalle Pour La Protection De La Propertie Industrielle (AIPPI), anggota Asean Intellectual Property Association (AIPA), dan anggota Indonesia Intelectual Property Society (IIPS).
Ia juga penulis sajak dan aktivis perempuan, selain aktif menjadi pengajar. Toeti juga dikenal sebagai penulis sastra dan berkecimpung di dunia organisasi perempuan.
Beberapa karya yang dihasilkan Toety Heraty antara lain 'Sajak dan Pretensi' (1982), 'Sajak-saja 33' (1973), hingga 'Sembilan Kerlip Cermin' (2000).
Kajian Doyok
Ibu Toeti Heraty Noerhadi punya kajian penting, yakni tentang kajian Doyok, komik di Poskota. Dalam pengantar jurnal itu dijelaskan, pengkajian karikatur Poskota merupakan suatu kajian bertolak dari teori maupun metode filsafat, sebagai kasus penelitian kualitattif.
Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran dunia penghayatan Doyok, tokoh dalam karikatur berbentuk komik di Harian Poskota.
Komik tersebut terdiri dari enam gambar berturut-turut yang menuturkan kisah Doyok, merupakan kritik diri dan kritik masyarakat sekaligus.
Kajiannya bertolak dari teori A Koestler, mengkaji kelucuan menurut komponen emotif (terutama adalah agresi dan keprihatinan) dan komponen rasional dua gagasan kontradiktif yang mengakibatkan ketegangan, yang dilepas lewat senyum dan tawa.
Disebutkan, tema Doyok menarik karena merupakan penghayatan sehari-hari rakyat kecil di Jakarta megapolitan, khususnya wong cilik suku Jawa, yang ditampilkan secara rinci dengan corak kurang penyesuaian diri pada perubahan zaman. (*)
(*)