ADVERTISEMENT

Ditinggal Kerja ke Sorong, Istri Masukkan Berondong

Senin, 14 Juni 2021 07:30 WIB

Share
Karikatur Nah Ini Dia: Ditinggal Kerja ke Sorong, Istri Masukkan Berondong. (kartunis: poskota/ucha)
Karikatur Nah Ini Dia: Ditinggal Kerja ke Sorong, Istri Masukkan Berondong. (kartunis: poskota/ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEMI mengubah nasib, Domingus (40) terpaksa tinggalkan istri di Kupang (NTT) dan bekerja di Sorong (Papua). Tapi celaka tiga belas, gara-gara kesepian Ny. Dela (36) malah memasukkan berondong ke kamarnya. Pasangan mesum itu kemudian digerebek oleh kakakipar Domingus, dan Adrianus (24) diserahkan ke Polres Kupang.

Suami istri menikah karena cinta, didukung oleh harta pula, tentulah bahagia
sekali keluarga itu. Tapi tak banyak keluarga model beginian. Kebanyakan, kaya akan
cinta tapi miskin soal harta. Agar keluarga bisa mapan secara ekonomi, suami sebagai
kepala keluarga harus berani bikin terobosan. Misalnya bekerja ke tempat jauh, meski
istri harus ditinggal untuk sementara.

Ny. Dela, warga Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang (NTT) termasuk istri
yang harus siap prihatin, karena ditinggal suami kerja di Sorong (Papua). Dia sudah
beberapa tahun ini terpaksa menjalani kehidupan semi janda. Sebab katanya ada suami, tapi Domingus tak pernah kelihatan di rumah. Dikatakan janda, faktanya Dela masih punya suami sesuai dengan surat kawinnya.

Kupang-Sorong memang bukan jarak yang pendek. Karenanya Domingus paling
hanya setahun sekali pulang ke Kupang dalam rangka setor benggol dan bonggol. Dalam setahun ada 360 hari, tapi hanya dapat pasokan sekitar 6 hari. Mana cukup? Karenanya Ny. Dela sering kesepian di tempat ramai. Kalau sepi karena tak terdengar suara, pukul kaleng atau teriak-teriak, selesai sudah. Lha kalau sepi karena jauh dari suami, bagaimana solusinya?

Di daerah tempat tinggalnya Ny. Dela punya tetangga jauh namanya Adrianus.
Masih muda dan lumayan tampan, usia juga terpaut 12 tahun lebih muda. Jika orang
pacaran, istilahnya sekarang disebut berondong. Bukan berondong jagung atau ketan, tapi berondong dalam arti siap “memberondong” dengan tembakan sebagai pengobat rasa sepi.

Awalnya Adrianus tak ada pikiran macam-macam pada Ny. Dela. Meski tahu
wanita itu lama ditinggal suami merantau, tak ada niat sedikitpun untuk memacarinya.
Tapi ternyata inisiatornya justru Dela sendiri. Dia lah yang selalu mancing-mancing agar Adrianus main ke rumahnya. Dan ketika si cowok nan muda itu datang, mulailah dia mancing-mancing di sela-sela obrolan ngalor ngidul.

Misalnya ditanya, sudah punya pacar belum? Pernah ML nggak? Ternyata
Adrianus sendiri masih gagap apa itu akronim ML, dikiranya singkatan Mobil Legends
istilah game para kawula muda. Padahal maksud Dela, adalah making love alias
hubungan intim antara pria dan wanita. “Masak cowok milenial istilah gitu nggak
paham,” sindir Dela.

Adrianus merah padam mukanya. Tapi lain hari masih datang juga ke rumah
Dela, bahkan mulai dipancing-pancing untuk memahami urusan 17 tahun ke atas. Dan
karena pemuda polos itu masih awam soal begituan, ditawari begituan akhirnya ayoo
saja. Sejak itukah Adrianus telah menjadi “generasi penerus” dalam arti menjadi penerus garapan Domingus yang biasanya dikerjakan setahun sekali.

Karena Adrianus menjadi rajin berkunjung ke rumah Dela, warga pun jadi curiga
sehingga ada yang melapor kepada kakak kandung Domingus bahwa Dela mulai macam-macam. Kaget juga dia mendengar kabar buruk itu. Mengingat dia sendiri dapat amanat untuk menjaga adik iparnya, maka hari berikutnya mulailah dia monitoring kegiatan di rumah Dela.

Ternyata benar, dari tempat tersembunyi dia melihat Adrianus masuk ke rumah
Dela. Maka penggerebekan dilakukan bersama warga. Dalam pemeriksaan Dela-
Adrianus mengaku baru saja menyelesaikan “ronde pertama” tanpa partai tambahan
keduanya kemudian diserahkan ke Polres Kupang. Tak jelas, apakah Domingus bisa
pulang segera atas skandal istrinya tersebut.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT