Orang boleh bilang begini begitu. Dia miskin, nggak punya apa-apa. Bukan itu saja, dia juga nggak kerja, bukan pula pedagang, atau pengusaha, atau artis top yang laris manis. Jadi jauh dari kaya. Boro-boro kaya, buat makan saja kayaknya sulit banget kok.
Tapi jangan kaget ya, kalau mereka-mereka yang miskin kemudian berubah menjadi kaya raya, tajir melintir? Banyak kisah orang yang dulu dibawah, dipandang sebelah mata, tapi kini berubah seratus delapan puluh derajat. Katakan saja, kita urut dari seorang gadis, wanita yang biasa saja, anak seorang penjual makanan, kini jadi kaya raya karena dia jadi artis penyanyi?
Bukan saja hidupnya bergelimang dengan harta, tapi tampangnya juga berubah. Kini cantik, bak putri Cinderella.
Ada juga tuh, orang yang sebelumnya hanya sebagai petani pas-pasan, bertani di lahannya hanya bisa sekadar buat makan. Tapi, siapa sangka rezeki nomplok, lahan yang kurang produktif dibeli proyek dengan harga milyaran rupiah.
Begitulah kisah orang hidup. Jadi janganlah anggap remeh orang lain. Apalagi, kepada mereka yang dianggap miskin. Kemarin miskin, sekarang tajir? Masih ingatkan, beberapa waktu lalu, warga di Jawa Timur satu desa ramai-ramai beli mobil mewah?
Soal hidup mewah, rumah bagus, kendaraan bagus, ternyata juga dinikmati oleh orang yang sehari-harinya kita anggap biasa saja. Misalnya, mereka yang pada usaha warteg, dagang kopi roti panggang di kaki lima. Mau tahu mereka punya tempat tinggal? Wow, bikin melongo. Ternyata rumah mereka di desanya mewah.” Hah, tukang roti bakar rumahnya mewah kayak gitu?”
Eh, ada juga yang bikin melongo itu, orang yang sehari-harinya dipandang sangat rendah, sebagai pengemis, minta belas kasihan orang banyak, ternyata punya uang puluhan juta.
Ada juga wanita tua renta, sehari-harinya mengorek-orek sampah alias pemulung, tapi pas Lebaran Haji, menuntun kambing ke panitia qurban. Dia berqurban, kan berarti dia punya uang jutaan, bukan begitu?
Aneh atau ajaib? Tidak. Pokoknya soal kaya miskin boleh disandang siapa saja. Karena itu rezeki dari Yang Kuasa, datangnya nggak terduga.
Soal kaya miskin jangan jadi kebanggaan, kesombongan atau kesedihan. Yang miskin nggak usah sedih karena kemiskinannya. Sebaliknya yang kaya raya jangan juga sombong. Ingat, yang kaya bukan ente sendiri. Nggak usah pamer! (massoes)