Selama, 10 tahun tinggal sejak 2010 lalu, Sugandi mengaku tak pernah mengalami longsor seperti yang terjadi semalam.
Kejadian longsor di Komplek Nerada kali ini membuat rumahnya rusak berat hingga 65 persen, istrinya luka-luka. demikian juga anaknya.
"Engga pernah, turap jebol pernah tapi enggak sampai hancur. Ini rumah saya rusak hampir 65 persen bangunan. Yang jelas, saya trauma, setelah ini diperbaiki saya akan pindah. Saya jual saja," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ratusan rumah terendam banjir di dua komplek wilayah Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Sabtu (12/6/2021).
Informasi yang dihimpun Poskota di lokasi, dua komplek itu yakni, Perumahan Nerada dan Perumahan Cipayung Mas.
Lurah Cipayung Tomi Patria Eduwardi mengatakan, totalnya ada 500 rumah yang terendam banjir di dua komplek Nerada dan Cipayung Mas.
"Totalnya ada 500 rumah yang terdampak banjir. Diantaranya, 300 rumah di komplek Nerada dan 200 rumah di Cipayung Mas," ujarnya di Komplek Nerada, Cipayung, Sabtu (12/6).
Tomi menuturkan, banjir terjadi akibat longsor dari Komplek Griya Satwika Telkom, RW 14, Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur.
Longsor tersebut membuat aliran air dari kali di komplek Nerada tersendat, sehingga air tumpah ke pemukiman warga. (*)