ADVERTISEMENT

Tak Terima Disebut Ponpes Fiktif, Puluhan Pimpinan Pesantren Polisikan Direktur ALIPP

Jumat, 11 Juni 2021 08:10 WIB

Share
Pimpinan ponpes dari Kecamatan Pabuaran dan Padarincang, Serang, saat memberikan keterangan pers di Mapolda Banten. (ist)
Pimpinan ponpes dari Kecamatan Pabuaran dan Padarincang, Serang, saat memberikan keterangan pers di Mapolda Banten. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Mereka bermaksud melaporkan Direktur Eksekutif ALIPP Uday Suhada atas pernyataannya yang menyebut, ada 46 lembaga Ponpes di Kecamatan Pabuaran dan Padarincang, Kabupaten Serang, yang fiktif.

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Puluhan kiyai pimpinan pondok pesantren (ponpes) dari Kecamatan Pabuaran dan Padarincang, Kabupaten Serang, mendatangi Mapolda Banten, Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani, Kamis (10/06/2021).

Mereka tak terima disebut ponpes fiktif Direktur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP) Uday Suhada. Oleh karenanya mereka akan mempolisikan Direktur Eksekutif ALIPP,

Kedatangan mereka ke Mapolda Banten bermaksud melaporkan Direktur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP) Uday Suhada atas pernyataannya berbagai media yang menyebut bahwa ada 46 lembaga Ponpes di Kecamatan Pabuaran dan Padarincang, Kabupaten Serang yang fiktif.

KH Juher pimpinan Ponpes Almuhajirin, Kecamatan Padarincang, mengatakan, bahwa kedatangan pihaknya ke Mapolda Banten bertujuan untuk mengadukan persolan tudingan Uday Suhada terkait Ponpes fiktif yang belakangan ramai jadi bahan perbincangan.

Sebab, hal itu sangat menggangu dan membuat gaduh kalangan masyarakat, terlebih sudah menyebutkan nama daerah Kecamatan Pabuaran dan Kecamatan Padarincang.

"Datang ke Polda Banten untuk melaporkan atas perkataan Uday Suhada. Yang dikatakan gaib oleh Uday Suhada itu pesantren mana dari siapa dasarnya apa," katanya.

Dikatakan KH Juher, bahwa disebutkan dalam berita saudara Uday Suhada melakukan investigasi. Sejak kapan melakukan investigasi, bertemu saja dengan para pimpinan Ponpes di Pabuaran dan Padarincang belum pernah, investigasinya kemana.

"Teman-teman yang di Padarincang semuanya merasa belum pernah bertemu uday. Bahkan sampai sekarang Uday itu orang mana ketemu juga gak pernah. Makanya aneh, sehingga kami datang kesini takut salah melangkah," katanya.

Saat ini kondisi masyarakat khususnya kalangan santri, merasa geram dengan apa yang dituduhkan Uday. Beruntung masih bisa diredam oleh para pimpinan Ponpes.

Yang datang ke Mapolda bersamanya itu semua pimpinan Ponpes, dan ini hanya sebagian saja yang ikut karena di masa pendemi jadi diwakilkan saja.

"Wajar kami merasa tersinggung merasa terhina, merasa dianggap apalah oleh Uday Suhada," katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif ALIPP Uday Suhada, menanggapi santai pelaporan dirinya oleh sejumlah orang yang menamakan diri pimpinan ponpes di Kecamatan Pabuaran dan Padarincang, Kabupaten Serang ke Mapolda Banten, dengan tudingan telah menyebar berita bohong alias hoaks terkait pesantren fiktif penerima dana hibah ponpes dari Pemerintah Provinsi Banten tahun anggran 2018 dan 2020.

Menurut Uday, dirinya belum tahu kalau dilaporkan oleh sejumlah kiyai atau pengurus pondok pesantren di dua kecamatan di Kabupaten Serang ke Polda Banten.

"Saya belum dapat kabar bahwa saya dilaporkan ke polisi. Tapi jika itu benar, sebagai warga negara yang tunduk pada aturan hukum yang berlaku, saya akan pertanggungjawabkan semua ucapan dan tindakan saya dalam upaya pemberantasan korupsi di Banten," tegas Uday kepada wartawan, Kamis (10/6/2021) malam.

Ia menjelaskan, yang harus dipahami bersama, bahwa yang dia katakan adanya dugaan 46 ponpes fiktif tersebut adalah berdasarkan dari data penerima hibah. "Saya sebut 46 ponpes fiktif itu dasarnya dari data penerima hibah," cetusnya.

Ia mengakui, para pelapor dirinya ke Polda Banten tersebut adalah mereka yang memang Ponpesnya riil ada.

"Karena selama ini saya tidak pernah mempersoalkan ponpes yang nyata adanya. Namun adalah ponpes fiktif yang menerima dana hibah. Tapi nggak apa-apa saya dilaporkan, karena itu merupakan konsekwensi, dan saya hormati itu," tuturnya. (kontributor banten/rahmat haryono)

Pimpinan ponpes dari kecamatan pabuaran dan padarincang saat memberikan keterangan pers di mapolda banten. (ist)

ADVERTISEMENT

Editor: Winoto
Contributor: (kontributor Banten/rahmat Haryono)
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT