SERANG, POSKOTA.CO.ID - Niat kuat Nenek Sarwiyah (75) tahun untuk menggenapkan rukun Islam yang kelima begitu tinggi.
Meski di tengah keterbatasan kondisi perekonomian yang menghimpitnya, namun keinginan kuat itu sudah hampir sampai menghantarkannya ke jalan pintu Ka'bah.
Nenek Sarwiyah sudah mulai menabung puluhan tahun, untuk biaya Ongkos Naik Haji (ONH) sejak usianya masih muda sekitar 30 tahun yang lalu. Duitnya hasil berjualan pecel keliling.
Dari usaha jual pecel keliling, setiap hari Nenek Sarwiyah selalu menyisihkan keuntungannya untuk menabung, di samping untuk memenuhi kebutuhan dapurnya sehari-hari.
"Biasanya saya sisihkan sekitar Rp5.000 setiap harinya, kadang juga kurang dari itu kalau dagangannya lagi sepi," ceritanya, Kamis (10/6/2021).
Jika tabungannya sudah dianggap besar, Nenek Sarwiyah kemudian membelikannya dengan emas.
Sampai menjelang tahun 2012, emas hasil tabungannya itu ia jual untuk mendaftar haji di Bank Syariah.
"Pada saat itu hasil menjual emas sekitar Rp25 juta, saya tabung semuanya untuk daftar haji," ucapnya.
Dalam proses pendaftaran itu, Nenek Sarwiyah tidak bisa melakukannya seorang diri. Ia mengaku dibantu oleh seseorang sponsor yang juga membimbingnya melakukan segala persiapan haji.
"Saya mah ngikutin apa yang dikatakan sponsor aja, soalnya ga tau apa-apa. Kemarin aja sebelum ramadhan disuruh manasik, saya ikut. Padahal tahun kemarin juga manasik juga," katanya.
Nenek Sarwiyah mengaku, seharusnya dirinya sudah berangkat tahun 2020 lalu, namun karena ada Pandemi Covid-19 rencana itu akhirnya diundur ke tahun berikutnya.