Jabodetabek Perlu Siaga

Kamis 10 Jun 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi Sental Sentil Jabodetabek Perlu Siaga. (ucha)

Ilustrasi Sental Sentil Jabodetabek Perlu Siaga. (ucha)

SEPERTI diduga sebelumnya, klaster keluarga kian menggejala. Tak hanya di beberapa tempat di Jakarta, kini sudah mulai menyebar ke Bodetabek. Maknanya Jabodetabek perlu siaga.

Setelah di wilayah Kelapa Dua, Tangerang, kasus serupa terjadi di Bekasi.
Sebanyak 26 warga di Perumahan Vila Mutiara Gading 1, Desa Setia Asih, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terpapar Covid-19.

Untuk mencegah penyebaran lebih luas lagi, perumahan tersebut menerapkan mikro lockdown sampai batas waktu yang belum ditentukan, lazimnya selama 14 hari sambil menunggu perkembangan lebih lanjut.

Seperti diberitakan harian ini (poskota/poskota.co.id), penularan diduga berawal dari adanya pertemuan keluarga yang kemudian menyebar.

Upaya lain pun dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran Covid, setidaknya di tingkat lokal dengan mengadakan penyemprotan disinfektan  di seluruh kompleks.Tak kurang swab antigen dilakukan kepada warga yang telah kontak fisik dengan mereka yang terpapar.

Dari sejumlah klaster keluarga atau sering disebut klaster permukiman baik yang terjadi di beberapa tempat di Jakarta, Tangerang dan terakhir di Bekasi, berawal dari adanya aktivitas bersama yang melibatkan banyak orang.

Yang sudah terpantau adalah bentuk kegiatan seperti halal bihalal, takziah bersama, kerja bakti dan acara pertemuan serupa. Lazimnya, sering melepas masker karena makan bersama.

Merujuk kepada kasus yang sudah terjadi, menjadi pengingat bagi kita semua  untuk senantiasa menghindari kerumunan. Hindari pula acara makan bersama, apalagi tanpa jarak dan dalam waktu cukup lama tidak memakai masker.

Bersikap ekstra waspada dalam beraktivitas sosial, untuk memilih dan memilah kegiatan bersama bukan berarti memilih – milih teman atau paguyuban atau melihat siapa yang datang. Tetapi lebih kepada urgen tidaknya kegiatan yang memerlukan kehadiran diri kita. Dan, yang utama adalah melihat kondisi kesehatan kita saat aktivitas bersama itu dilakukan.

Jika kita merasa stamina kurang oke, sebaiknya izin untuk beraktivitas sosial. Tentu dengan mengatakan alasannya agar tidak menimbulkan multi tafsir, seolah tidak mau bersosialisasi dengan lingkungan. Menghindar bersilaturahmi dengan tetangga atau lingkungan.

Kalau pun memang pelu kehadiran karena kebutuhan, sarankan menggunakan area terbuka, jaga jarak dan tetap memakai masker.

Berita Terkait

Jangan Larut dalam Kejenuhan

Senin 14 Jun 2021, 06:30 WIB
undefined

Ngopi Bareng Lebih Dibatasi

Kamis 24 Jun 2021, 06:30 WIB
undefined
News Update