LAGI-lagi dunia yang terseret oleh perbuatan manusia. Karena manusia yang banyak berulah kebablasan, maka dunia pun kena getahnya. Dunia sudah tua! Jika ulah itu baik, berguna bagi umat manusia, ya boleh- boleh saja. Tapi, kalau sebaliknya? Bikin orang lain murka! Edan, nih dunia. Oh, oknum manusianya yang edan!
Masalah nafsu misalnya. Manusia, memang diberi macam-macam nafsu, diantaranya nafsu birahi. Ini bagi manusia bukan sekadar untuk kenikmatan semata, tapi ada tujuan yang utama sebagai kelanjutan reproduksi, kelangsungan generasi penerus.
Maka agama dan adat istiadat mengatur, ada yang namanya perkawinan, lelaki perempuan, membangun keluarga agar punya keturunan.
Tapi, ternyata ada yang nikah hanya sekadar memuaskan nafsu birahinya. Pokoknya gue harus bisa nikah sama tuh cewek, biar bisa memuaskan nafsu gue.
Nah, ternyata banyak perkawinan yang begitu, kalau mau dilihat, baru seumur jagung sudah ada pisah, alias cerai. Dan nggak lama kemudian, tuh cowok sudah ngegaet cewek baru, sebaliknya si cewek pun begitu adanya. Setali tiga uang!
Ya, kalau mau baik-baik sesuai tuntunan agama, soal kebutuhan seks bagi lelaki yang berlebihan, kan bisa nikah sampai empat? Kalau nggak mampu, atau nggak bisa adil? Ya, puasa aja deh. Jangan tuh birahi lalu diumbar-umbar. Pada selingkuh, dan menumpahkan nafsu birahinya ngasal di mana saja, termasuk di dalam mobil yang parkir di depan kantor atau di jalan?
Banyak juga lelaki, bahkan orang tua kandung yang tega anak gadis jadi sasaran nafsunya. Malah ada yang sampai hamil.
Coba simak, belakangan ada peristiwa yang nggak bisa diterima oleh pikiran waras. Masjid sebagai tempat ibadah, malah dikotori oleh orang-orang yang nggak bertanggung jawab, pada berbuat nggak senonoh di tempat suci tersebut.
Malah ada orang yang nekat sengaja mendatangi jemaah wanita yang sedang solat di musola. Lalu dia menggesek-gesek kemaluannya ke tubuh wanita yang sedang solat. Ini orang waras, apa nggak sih?
Barusan tempat-tepat suci, untuk bersujud pada Yang Maha Kuasa, eh malah dibuat nggak senonoh.
Tapi juga, bukan berarti boleh seenaknya mengumbar nafsu biarahi di mana saja. Di hotel melati sampai bintang lima, apalagi itu selingkuh, janganlah!