JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pimpinan DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi menyebutkan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) pasien Covid-19 di Jakarta melonjak. Politisi PDI Perjuangan ini memperkirakan, tingkat keterisiannya sudah melebihi 50 persen pasca Hari Raya Idul Fitri 1442 H pada 13 Mei 2021 lalu.
“Provinsi DKI Jakarta pun menjadi salah satu wilayah dengan bed occupancy rate yang meningkat. Kini melampaui 50 persen,” kata Prasetyo yang dikutip dari akun Instagram miliknya @prasetyoedimarsudi pada Rabu (9/6/2021).
Hal itu dikatakan Prasetyo usai menghadiri rapat penanganan Covid-19 bersama jajaran Pemkot Administrasi Jakarta Selatan pada Selasa (8/6/2021) kemarin.
Dalam kesempatan itu, Pras juga mengingatkan masyarakat bahwa bahaya virus ini sangat nyata adanya. Sebagai bukti, kasus aktif mingguan di Jakarta kembali melonjak dibanding sebelumnya.
“Karena itu saya berpesan kepada Pemerintah Kota Jakarta Selatan untuk terus menggenjot tingkat kedisiplinan dengan menerapkan protokol kesehatan warga,” ujarnya.
Menurut dia, pemerintah terus berupaya mencegah dan mengendalikan penyebaran Covid-19 dengan melaksanakan 3T, yaitu tracing, testing dan treatment. Upaya ini, kata dia, juga harus dilakukan secara simultan dan Pemkot Jaksel wajib mesukseskan vaksinasi Covid-19 sebagai ikhtiar mengakhiri pandemi.
“Jaga diri, lindungi negeri. Jangan pernah kasih kendor disiplin prokes supaya pandemi cepat berakhir,” tambahnya.
Sementara itu berdasarkan data terakhir dari Dinkes DKI Jakarta pada 1 Juni 2021 lalu, pemerintah daerah telah menyediakan tempat tidur isolasi mencapai 6.621 unit dan 33 persen atau 2.716 telah terisi. Sedangkan untuk tempat tidur ICU, Dinkes telah menyediakan tempat tidur ICU sebanyak 1.014 unit dan telah terpakai 362 unit atau sebesar 36 persen dari kapasitas yang disediakan.
Di sisi lain, kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta sampai Selasa (8/6/2021) kemarin menembus 11.612 orang. Mereka ada yang menjalani isolasi mandiri di rumah atau di fasilitas isolasi terkendali yang disediakan pemerintah, dan ada juga yang dirawat di RS rujukan. (deny/tha)