JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin mengakui angka pengangguran masih relatif tinggi, sementara daya saing atau produktivitas tenaga kerja kita juga masih rendah.
"Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2021 menunjukkan bahwa terdapat 19,1 juta tenaga kerja yang terdampak pandemi," terang Wapres dalam sambutannya saat meresmikan acara Rembug Nasional Vokasi dan Kewirausahaan dan Peresmian Penggunaan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Tahun 2020 Se-Indonesia, serta Peresmian Bank Wakaf Mikro (BWM) di Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (08/06/2021).
Ada 1.014 BLK Komunitas yang diresmikannya Wapres KH Ma'ruf Amin di seluruh Indonesia. Hadir dalam acara itu, Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Wapres menandaskan ketenagakerjaan dan kesempatan berusaha bagi masyarakat kecil utamanya yang terkait akses permodalan masih menjadi persoalan.
"Di tengah serangkaian upaya pemulihan berbagai sektor yang terdampak pandemi Covid-19, persoalan tersebut juga semakin mengemuka dan menjadi perhatian serius pemerintah yang terus mengupayakan jalan keluarnya," terang Wapres.
KH mengatakan pertumbuhan angkatan kerja baru yang cenderung terus meningkat setiap tahun, serta minimnya penduduk usia angkatan kerja yang siap pakai, atau pernah mengikuti pelatihan kerja sehingga menyebabkan terjadinya mismatched skill.
"Tantangan menjadi semakin berat dengan perkembangan revolusi industri 4.0 dan teknologi digital yang semakin cepat dan mendisrupsi beragam sektor kehidupan termasuk industri dan ketenagakerjaan," ujar Wapres.
Oleh karenanya, kata Wapres, afirmasi kebijakan Pemerintah yang melibatkan beragam pemangku kepentingan sangat dibutuhkan dalam memitigasi beragam persoalan ketenagakerjaan tersebut, agar tenaga kerja nasional dapat tetap eksis dan berperan di era persaingan global yang ketat ini.
Pemerintah telah menetapkan Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai program prioritas yang paling utama, karena faktor kualitas SDM menjadi kunci untuk memenangkan persaingan global.
"Tenaga kerja yang berkualitas akan meningkatkan daya saing suatu negara terhadap negara-negara lainnya, baik dari sisi daya tarik investasi maupun produk yang dihasilkan," kata Wapres.
Masih relatif tingginya angka pengangguran dan rendahnya daya saing antara lain disebabkan oleh ketidaksiapan untuk beradaptasi terhadap perubahan dan disrupsi yang mengikutinya.