JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Beberapa hari terakhir banyak pembahasan di media sosial mengenai Badak putih utara (Northern white rhinoceros) yang dikabarkan secara resmi telah punah.
Akan tetapi benarkah faktanya seperti itu? Menurut situs Mongabay, pada tahun 2018 badak putih utara berjenis kelamin jantan bernama Sudan telah mati diusia ke-45 tahun.
Sudan mati karena sudah mengalami kondisi tubuh yang lemah dan lumpuh dari bagian pinggang ke bawah.
Selain itu, kaki belakang Sudan telah goyah sehingga tak memungkinkannya melakukan reproduksi dengan badak wanita.
Namun untuk mengatasi itu, para ilmuwan telah membekukan sampel sperma dengan harapan dapat menyelamatkan spesies badak putih utara.
Untuk berjaga-jaga, para ilmuwan telah mengumpulkan dan membekukan sampe sperma dengan harapan dapat menyelamatkan spesies Sudan.
Sejatinya memang badak putih utara belum sepenuhnya penuh karena masih terdapat dua badak betina yang masih hidup, yakni seekor induk bernama Najin dan anaknya bernama Fatu.
Status badak putih utara belum secara penuh punah tetapi dinyatakan sebagai “punah secara fungsional” pada tahun 2018.
Para ahli langsung memutar otak untuk tetap menjaga keberadaan badak putih utara itu dengan memanen telur dari dua betina.
Setelah itu membuahinya secara artifisial yakni dengan menggunakan sperma beku dari Sudan dan menghasilkan embrio badak putih utara.
Rencana tersebut membuahkan hasil pada Agustus 2019 (embrio kedua) dan Desember 2019 (embrio ketiga). (cr03)