JAKARTA, POSKOTA. CO.ID - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk melakukan deteksi dini (preemtif) dan cegah dini (preventif) atas berbagai potensi konflik yang ada.
"Kesbangpol diharapkan memiliki kemampuan mendeteksi, menginventarisasi potensi-potensi yang dapat mengganggu persatuan kesatuan bangsa yang dapat melunturkan wawasan kebangsaan, NKRI, Indonesia yang plural,” imbuhnya.
Hal itu disampaikannya secara virtual, dalam Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Kesbangpol dalam rangka cegah dini dan deteksi dini pada Tahun Anggaran 2021, di The Green Forest Resort, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (6/6/2021).
Deteksi dini itu, menurut Tito, meliputi mengidentifikasi masalah, potensi konflik yang ada, serta identifikasi intoleransi yang dapat memecah bangsa.
Selanjutnya, kata Mendagri, perlu pula melakukan langkah mencari solusi dan mengelola potensi tersebut agar tak menjadi peristiwa yang menimbulkan persoalan. Selain itu, langkah ini sebagai upaya menjaga situasi keamanan, ketenteraman, dan ketertiban masyarakat (kamtramtibmas) daerah serta kerukunan nasional tetap terjaga.
Melalui kegiatan yang digagas Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum (Pol & PUM) Kemendagri bekerja sama dengan Pusat Pendidikan Intelijen Kepolisian Republik Indonesia itu, Mendagri juga mengungkapkan peran Kesbangpol sangat sentral dalam urusan pemerintahan umum.
"Urusan tersebut esensinya untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, keutuhan NKRI, mengembangkan wawasan kebangsaan, serta menjaga bangsa yang plural di tengah keberagaman baik suku, bangsa, ras, dan agama," terang mantan Kapolri.
"Untuk itu, upaya memperkuat Kesbangpol terutama kualitas dan kuantitas SDM ini sangat penting, Kesbangpol perlu diawaki oleh personil yang cukup, dan personel yang berkualitas," tambahnya.
Namun demikian, kata Tito, Kesbangpol perlu diawaki oleh sumber daya manusia (SDM) yang andal.
“Kesbangpol diharapkan diisi atau diawaki SDM yang memahami pikiran-pikiran dalam rangka untuk menjaga persatuan dan keutuhan bangsa. Kesbangpol juga diharapkan memiliki perencanaan yang mengeksekusi program-program, setelah itu mengevaluasinya,” katanya. (johara)