Zona Dua Objek Wisata Hutan Bambu Bekasi Masih Minim Fasilitas

Sabtu 05 Jun 2021, 12:33 WIB
Kondisi zona dua objek wisata Hutan Bambu masih minim fasilitas, Jumat (4/6/2021) (cr02)

Kondisi zona dua objek wisata Hutan Bambu masih minim fasilitas, Jumat (4/6/2021) (cr02)

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Wisata Hutan Bambu  yang berlokasi di pinggir Kali Bekasi, RT 04/26 Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur telah diresmikan sebagai objek wisata sejak tahun 2018.

Kini, pengembangan lebih lanjut dilakukan di zona dua objek wisata tersebut.

Ketua pengurus wisata Hutan Bambu, Dudy menyampaikan kalau objek wisata Hutan Bambu memiliki dua zona. Adapun zona tersebut dipisahkan oleh Kali Bekasi.

Namun, sejak tahun 2019, sudah dibangun sebuah jembatan gantung sehingga pengunjung kini bisa menikmati area zona dua yang masih dibilang perlu pengembangan lebih lanjut.

"Ya jadi di Hutan Bambu ini ada dua zona, zona pertama itu, masuknya wilayah Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur. Nah, kalau zona duanya masuk ke wilayah Kelurahan Margajaya, Bekasi Selatan. Untuk saat ini, zona satu cuman perawatan aja, ini (zona dua) yang perlu pengembangan," ungkapnya kepada awak media saat ditemui di objek wisata Hutan Bambu, Jumat (4/6/2021).

Zona satu, kata dia, dari segi fasilitas sudah cukup mumpuni, dari tempat istirahat seperti saung, musala, spot foto, panggung seni, warung, hingga taman bermain anak

Namun, untuk zona dua, keadaannya masih minim fasilitas. Tapi Dudy sudah merencanakan beberapa fasilitas yang akan hadir di zona dua Hutan Bambu Bekasi.

"Rencana mau bangun kursi sama meja, karena kalau lagi banyak orang yang kita perhatikan itu yang dicari tempat istirahat, kalau dia datang tapi enggak ada tempat duduk, ya dia keluar lagi makanya mau kita fasilitasi dengan adanya meja-meja seperti ini," ucapnya.

Kemudian dia juga ingin zona dua bisa jadi tempat warga sekitar berjualan. Sehingga dapat menggerakkan perekonomian masyarakat khususnya masyarakat yang ada di sekitaran Hutan Bambu.

"Di sini rencananya yang jualan warga sini, dulunya ini kan rumah-rumah warga yang ditertibkan makanya kita ada catatan, sudah didata warga sini yang kena gusur itu nantinya akan kita terapkan untuk berjualan di sini," jelasnya.

Lalu, dia juga ingin ada hiasan payung terbang yang bisa menambah daya tarik objek wisata Hutan Bambu serta motor-motoran agar anak-anak bisa bermain di sana.

Dengan begitu banyak rencana yang bergumul di pikiran Dudy, ada satu hal yang agaknya jadi penghambat, yakni soal anggaran.

"Perencanaan saya di sini banyak, cuman lagi cari anggaran," jelasnya.

Objek wisata Hutan Bambu memang dibangun gotong royong oleh warga setempat. Pun beberapa fasilitas yang ada di sana seperti panggung seni, taman bermain anak, hingga musala merupakan kontribusi dari perusahaan lewat program Corporate Social Responsibility (CSR). Kemudian saung ada yang berasal dari Dinas Pariwisata Kota Bekasi, tempat duduk pun berasal dari uang pengurus sendiri.

Menurut dia, dalam pengembangan Hutan Bambu Bekasi tidak bisa menunggu dari bantuan pemerintah saja, tapi juga perlu inisiatif dari diri sendiri. Sebab jika bergantung dengan pemerintah, maka akan stagnan.

"Kalau kita ngikutin pemerintah agak lambat nih, kita pengin berjalan terus, kalau ada pemasukan kita putar terus, biar lebih cepat berkembang. Kalau kita cuman mengendalikan pemerintah aja lama," jelasnya.

Untuk itu, dia dan pengurus lainnya berusaha  kembali untuk meminta bantuan perusahaan  agar mau membangun fasilitas di Hutan Bambu terutama di zona dua. Dia biasa mengajukan bantuan ke bank.

Akan tetapi, di masa pandemi seperti saat ini, dia agak ragu bila perusahaan bisa membangun  fasilitas untuk objek wisata Hutan Bambu, melihat perekonomian yang lesu, membuat beberapa perusahaan kolaps.

"Kalau sekarang perusahaan ini kan lagi pada pailit ya, kalau lagi suasana gini (masa pandemi) susah juga, kita masuknya juga (menyerahkan proposal) enggak enak," terangnya.

Hingga kini, pengunjung bisa masuk objek wisata Hutan Bambu secara gratis. Bila ingin menyusuri Kali Bekasi, maka sudah disiapkan perahu di Dermaga Hutan Bambu yang akan mengantar pengunjung menikmati Kali Bekasi. Cukup membayar Rp10 ribu, maka pengunjung akan menyusuri Kali Bekasi sejauh dua kilometer.

Selain itu, jembatan gantung yang dibangun sejak tahun 2019, juga jadi lokasi yang pas untuk berfoto bersama kekasih, teman, ataupun keluarga.

"Kita ada perahu, untuk tujuan kurang lebih dua kilometer, dengan tiket 10 ribu dan juga bertambahnya jembatan gantung menjadi lebih ada daya tarik tersendiri, jadi tempat untuk foto-foto," pungkasnya. (cr02) 

 

News Update