ADVERTISEMENT

2 Kali Kawin Dapat Tua Terus, Klimaksnya yang Tua Ditusuk

Jumat, 4 Juni 2021 10:34 WIB

Share
Karikatur Nah Ini Dia: 2 Kali Kawin Dapat Tua Terus, Klimaksnya yang Tua Ditusuk. (kartunis: poskota/ucha)
Karikatur Nah Ini Dia: 2 Kali Kawin Dapat Tua Terus, Klimaksnya yang Tua Ditusuk. (kartunis: poskota/ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

AGAKNYA Rohadi (40) memang pecinta benda perbakala. Dua kali menikah,  dapatnya cenderung lebih tua. Istri pertama usinya sekarang 45, sedangkan istri kedua malah 60 tahun. Bela istri kedua yang usianya semangkin parah, Rohadi tega aniaya bekas bini pertama sampai kritis. Lha wong ditusuk dadanya sih.

Memilih istri yang bagaimana, selera lelaki tidak semua sama. Ada yang seneng
bini kurus mirip burung blekok, ada pula yang mendambakan istri gemuk bagaikan bedug Purworejo. Tapi dalam pilihan usia, setiap suami memilih bini yang lebih muda darinya, karena tentunya lebih kenceng. Ibarat ban radial, daya cengkeramnya lebih hebat, anti ngepot!

Tapi Rohadi dari Tlogomas, Malang (Jatim) ini lain dari yang lain. Ketika menikahi  Suryanti, 15 tahun lalu usia istrinya sudah 30 tahun, padahal kala itu Rohadi
baru berusia 25 tahun. Dia memang punya alasan, istri yang jauh lebih tua pasti lebih
berpengalaman. Lho, Rohadi ini mau cari istri atau pegawai untuk perusahaan sih, kok
malah mencari yang lebih berpengalaman.

Awalnya rumah tangga Rohadi-Suryanti bahagia sekalilah, sampai kemudian lahir
beberapa anak. Tapi sayang, Rohadi ini termasuk lelaki pembosan, ibarat sayuran tiap
hari hidangannya sayur lodeh melulu. Padahal kata pelajar atau mahasiswa yang masak sendiri, sayur lodeh itu tambah hari malah tambah lezat. Tapi Rohadi tak mau seperti itu, ketika melihat barang yang dianggapnya lebih bagus, mau dilepaslah Suryanti sebagai istri pertama.

Pilihan calon bini kedua itu namanya Laras, tapi usianya justru lebih tua dari istri
pertama. Selisih usianya 20 tahun lebih tua darinya. Agaknya Rohadi ini memang pecinta benda purbakala. Mungkin ketika kuliah dulu ambil jurusan Sasdaya (Sastra dan Budaya), khususnya menekuni barang-barang antik.

Sebetulnya Suryanti kaget juga, kenapa Rohadi menceraikan dirinya tapi
peremajaan istri itu justru menyasar ke yang lebih tua. Kalau benda kuno, makin tua
usianya justru semakin mahal. Apa Rohadi menganggap istri itu sebagai koleksi barang kuno? Kenapa Rohadi tak tinggal saja sekalian di museum Radya Pustaka, Solo?

Tapi ya sudahlah, selera seseorang kan tak bisa dipaksakan. Yang penting ketika
mencereikan dirinya Rohadi tetap setia pada kesepakatan yang dibuat saat talak jatuh di Pengadilan Agama Malang. Kala itu disepakati bahwa Rohadi tetap akan membiayai pendidikan anak-anaknya sampai selesai.

Jadilah Rohadi menikah dengan Laras. Aneh memang, ibaratnya mobil begitu,
melepas Kijang Inova 2012 kok malah ganti Kijang Kapsul 2004. Tentu saja bannya
depan belakang sudah gundul semua dan cat sudah tak orisinil lagi. Tapi lagi-lagi karena selera Rohadi memang demikian, keluarga tak bisa melarang.

Ternyata konsensus dengan istri pertama hanya ditaati pada tahun-tahun pertama.
Belakangan Rohadi mulai kedodoran, karena sejak pandemi Corona, usahanya macet. Boro-boro ngurus anak-anak yang ikut ke istri pertama, ngurus keluarga barunya saja compang-camping tak keruan. Tahu sendiri kan Kijang Kapsul 2004, mesti harus sering masuk bengkel biar semlintir saat ditumpaki.

Beberapa hari lalu Suryanti menyusul ke rumah Laras ya istri kedua Rohadi. Dia
mengeluh kenapa biaya pendidikan anak-anak tak diurus lagi? Rohadi beralasan,
ekonomi lagi sulit, semua merasakan. Tapi Suryanti tak mau tahu, dia tetap menuntut
bekas suami setia pada konsensus awal. Ributlah jadinya. Karena bekas istrinya semakin nyinyir seperti aktivis medsos, dia jadi geregetan. Tangannya ambil pisau dan ditusukkan ke dada Suryanti. Tentu saja si korban langsung ambruk.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT