BALI, POSKOTA.CO.ID – Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI, Julius Widjojono secara resmi telah mengakhiri operasi pengangkatan kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali pada Rabu (21/4/2021) lalu.
Hal tersebut disampaikannya dalam rapat koordinasi pengakhiran Operasi Salvage (penyelamatan) KRI Nanggala 402 yang berlangsung di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Rabu (2/6/2021).
Pihak TNI memutuskan untuk tetap meninggalkan sejumlah bagian kapal di dasar laut dan tidak satu pun jenazah dari awak kapal Nanggala yang berhasil ditemukan.
Berakhirnya operasi pengangkatan badan kapal KRI Nanggala-402 juga menjadi akhir dari kerja sama operasi dengan People Liberation Army Navy (Angakatan Laut China).
Seperti diketahui, pemerintah China telah mengirimkan bantuan berupa tiga kapal ke Indonesia yakni PLA Navy Ship Ocean Tug Nantuo-195, PLA Navy Ocean Salvage and Rescue Yong Xing Dao-863, dan Scientific Salvage Tan Suo 2.
Ketiga kapal itu diperintahkan untuk membantu mengangkat potongan Nanggala-402 yang terbelah menjadi tiga bagian usai karam di kedalaman 838 meter.
Akan tetapi, dari iketiga kapal itu hanya ada satu kapal yang berhasil mengangkat dua perahu karet (life raft) dari Nanggala-402.
Dua perahu karet itu memiliki berat sekitar 700 kilogram dan ditarik ke permukaan dengan menggunakan tali yang telah dikaitkan oleh robot. (cr03)