ADVERTISEMENT

Kok Bisa Ya, Ndekemi Janda Sambil Bawa Bocah Balita 

Kamis, 3 Juni 2021 07:30 WIB

Share
Karikatur Nah Ini Dia: Kok Bisa Ya, Ndekemi Janda Sambil Bawa Bocah Balita. (kartunis: poskota/ucha)
Karikatur Nah Ini Dia: Kok Bisa Ya, Ndekemi Janda Sambil Bawa Bocah Balita. (kartunis: poskota/ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SABARDI (35) benar-benar dalam pergumulan batin. Dia menyayangi anak balitanya, tapi  juga tetap ingin menggumuli si janda muda Nurlela (30). Jalan tengahnya, dia tetap ndekemi si janda sambil bawa Upik (4). Ketika kemudian digerebek istrinya, pemilik kos juga memarahi Sabardi, karena rumahnya dijadikan arena perzinaan.

Kebanyakan praktisi selingkuh pastilah tidak mau skandalnya diketahui istri dan anak-anaknya. Sebab selain bikin malu keluarga besar, juga bikin hancur citra seorang ayah di mata istri dan anak-anaknya. Coba bagaimana rasanya, jika teman anak-anaknya bilang, “Oo, yang kemarin digerebek Pak RT itu bapakmu sendiri ya?” Bila sampai mengalami kejadian seperti ini, muka mau ditaruh mana? Memangnya ada muka copotan?

Lelaki ndableg alias tak punya malu itu adalah Sabardi yang bekerja sebagai sekuriti di PT Angkasa Pura II Bandara Kualanamu, Medan. Meski di rumah sudah ada istri dan anak semata wayang si Upik, dia tega-teganya punya WIL  janda Nurlela yang ditaruh di rumah kos-kosan daerah Gaperta Ujung, Medan kota. Di tempat inilah Sabardi sering ngendon. Jika tak pulang dia beralasan ke istri ada pekerjaan lembur. Padahal aslinya, lembur dalam arti lempengin.......burung!

Karena Sabardi sering bawa anak, selamatlah dia dari kecurigaan warga. Bahkan pemilik kost abah Jonru (65) percaya saja ketika Sabardi mengaku Nurlela sebagai adiknya. Penyebabnya ya itu tadi, ada bawa anak kecil. Logika umum kan selalu mengatakan, tak mungkinlah orang selingkuh bawa anak. Ternyata dalil itu tak berlaku bagi lelaki koplak macam Sabardi.

Sepandai-pandai tupai selingkuh, sekali waktu gawal juga. Dan ini benar-benar dialami oleh Sabardi, ketika istrinya berhasil menginterogasi anak balitanya yang sering dibawa ayahnya. Katanya, dia tidak diajak tidur di kantor bandara, tapi tidur bersama tante Nurlela. “Upik suka diajak tidur bertiga, ketika bangun Upik sudah berada di kamar lain...” kata si balita polos.

Nah, ketika Upik disingkirkan tersebut, ngapain saja Sabardi dan Nurlela. Inilah misteri yang membuat istri Sabardi curiga bahwa suaminya punya WIL. Di samping itu gaji tiap bulan suami juga tak lagi utuh, karena sebagian dijadikan dana hibah untuk WIL suaminya. Yang bikin tambah istri kecewa, keluarga Sabardi seperti tahu kelakuan anak lelakinya, tapi sengaja ada pembiaran.

Jika tembak langsung ke suami, pastilah Sabardi akan berkelit, karena lakinya ini memang ahli menata kata. Maka diam-diam dia menginvestigasi sendiri, di antaranya menghubungi abah Jonru. Kakek ini kaget juga ketika Nurlela dikatakan sebagai demenan Sabardi, bukan adik kandungnya.

Maka ketika Ny. Sabardi mau menggerebek suaminya, abah Jonru mendukung tanpa reserve. Nah, ketika Nurlela tengah didekemi Sabardi di siang hari bolong, penggerebekan dilakukan. Sabardi-Nurlela tak berkutik digerebek istrinya bersama pemilik kos-kosan. “Enak saja rumahku kamu jadikan ajang perzinaan.” Omel si Jonru kepada pasangan mesum Sabardi-Nurlela.

Adapun istri Sabardi, tanpa panjang kata segera melapor ke atasan suaminya di Bandara Kualanamu. Minta agar suaminya dipecat sebagai karyawan BUMN, biar ini menjadi pembelajaran lelaki yang doyan WIL. Nasib Sabardi kini benar-benar di ujung tanduk. Berani betul ya, jadi Satpam malah mengamankan janda muda. (gts)

ADVERTISEMENT

Editor: Guruh Nara Persada
Contributor: -
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT