Inflasi Adalah Penurunan Daya Beli Mata Uang, Begini Penjelasan Lengkapnya

Kamis 03 Jun 2021, 13:20 WIB
Inflasi Uang (Foto: Istimewa)

Inflasi Uang (Foto: Istimewa)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Bagi Sebagian orang mungkin masih ada yang belum terlalu mengerti apa itu arti yang sebenarnya dari kata Inflasi.

Inflasi sendiri adalah penurunan daya beli mata uang tertentu dari waktu ke waktu. Perkiraan kuantitatif dari tingkat di mana penurunan daya beli terjadi dapat tercermin dalam peningkatan tingkat rata-rata harga dari sejumlah barang dan jasa yang dipilih dalam suatu perekonomian selama beberapa periode waktu.

Kenaikan tingkat harga umum, sering dinyatakan sebagai persentase, berarti bahwa satu unit mata uang secara efektif membeli lebih sedikit daripada yang terjadi pada periode sebelumnya.

Inflasi dapat dibedakan dengan deflasi, yang terjadi ketika daya beli uang meningkat dan harga turun.

Pengertian Inflasi

Melansir dari laman Investopedia, Inflasi bertujuan untuk mengukur dampak keseluruhan dari perubahan harga untuk serangkaian produk dan jasa yang terdiversifikasi, dan memungkinkan representasi nilai tunggal dari kenaikan tingkat harga barang dan jasa dalam suatu perekonomian selama periode waktu tertentu.

Contohnya seperti mata uang kehilangan nilai jualnya, harga barang pokok naik dan jumlah pembeli barang dan jasa yang lebih sedikit. Hilangnya daya beli ini berdampak pada biaya hidup masyarakat umum yang pada akhirnya menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Pandangan konsensus di antara para ekonom adalah bahwa inflasi yang berkelanjutan terjadi ketika pertumbuhan pasokan uang suatu negara melebihi pertumbuhan ekonomi.

Penyebab Inflasi

Peningkatan jumlah uang yang beredar adalah akar dari inflasi, meskipun hal ini dapat terjadi melalui mekanisme yang berbeda dalam perekonomian.

Pasokan uang dapat ditingkatkan oleh otoritas moneter baik dengan mencetak dan memberikan lebih banyak uang kepada individu, dengan mendevaluasi (mengurangi nilai) mata uang legal secara legal, lebih (paling sering) dengan meminjamkan uang baru sebagai kredit rekening cadangan melalui sistem perbankan dengan membeli obligasi pemerintah dari bank di pasar sekunder.

Dalam semua kasus peningkatan jumlah uang beredar, maka uang akan kehilangan daya belinya. Mekanisme tentang bagaimana hal ini dapat mendorong inflasi bisa diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yakni Inflasi Tarik-Permintaan, Inflasi Dorongan Biaya, dan Inflasi Bawaan. (cr03)

Berita Terkait
News Update