SPANYOL, POSKOTA.CO.ID – Seluruh guru dan siswa laki-laki di Spanyol datang ke kelas dengan mengenakan rok sebagai bentuk solidaritas pada seorang anak laki-laki yang dikeluarkan karena mengenakan rok pada November 2020 lalu.
Para guru berharap protes mereka bersama siswa lainnya yang dijuluki sebagai #ClothesHaveNoGender (#LaRopaNoTieneGenero) dilakukan demi menantang stereotip gender.
Gerakan dimulai ketika guru matematika Jose Piñas mengenakan rok saat mengajar di kelasnya setelah siswa Mikel Gómez (15) dikeluarkan dari sekolah dan dipaksa menemui psikolog setelah ia memilih untuk mengenakan rok untuk mempromosikan ketidaksesuaian gender.
Sebuah video yang diunggah oleh Gómez yang menggambarkan insiden itu ditonton oleh lebih dari 2 juta orang di TikTok.
Piñas juga memiliki pesan untuk pengikut di media sosialnya menyusul kontroversi yang menimpa muridnya.
“20 tahun yang lalu saya menderita penganiayaan dan penghinaan karena orientasi seksual saya di institut tempat saya sekarang menjadi guru,” tulis Piñas di media sosial.
“Banyak guru, mereka melihat ke arah lain. Saya mau ikut mendukung Mikel serta mencaritahu penyebab dikeluarkan Mikel dan dikirim ke psikolog setelah masuk kelas pakai rok,” imbuhnya. (cr03)