ADVERTISEMENT

Potret Menag Gus Yaqut Pakai Baju Adat Madura di Upacara Hari Lahir Pancasila

Rabu, 2 Juni 2021 12:33 WIB

Share
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengenakan baju adat Madura. (ist)
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengenakan baju adat Madura. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang dipimpin Presiden Joko Widodo, Selasa (1/6/2021) tampak semarak. Sebab upacara yang  digelar secara hibrid itu, Jokowi dan para Menteri Kabinet Indonesia Maju mengenakan baju adat nusantara.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) dalam kegiatan upacara tersebut mengenakan baju Pesa’an, baju adat suku Madura dengan baju dan celana hitam yang dipadu dengan kaus bergaris merah putih.

Balutan odheng di kepala dan selempang batik merah khas Madura yang menempel di pundak kanannya juga menambah pesona serta kewibawaan menteri agama. 

Selain itu, untuk melengkapi piranti Pesa’an, Gus Yaqut juga memakai sabuk besar warna hijau yang melingkar ketat di pinggangnya.

Menag Yaqut mengaku sengaja memilih baju adat suku Madura karena menilai pakaian tersebut mudah dipakai sekaligus kaya akan nilai filosofinya. Baju adat Pesa’an, adalah paduan sederhana antara baju, celana dan kaus bergaris. Untuk mendapatkannya juga bukan hal sulit karena banyak dijual di toko, pasar atau mal.

"Dari kemudahan mendapatkannya itu saya menilai bahwa baju adat Pesa’an ini adalah melambangkan makna kesederhanaan. Artinya, siapapun bisa membeli untuk dipakai dengan harga yang tidak mahal. Ini juga melambangkan sikap apa adanya orang Madura,” ujar Gus Yaqut di Jakarta, Selasa (1/6/2021).

Selain mudah untuk mendapatkannya, alasan Menag Yaqut memakai baju Pesa’an adalah karena di dalamnya melambangkan kegigihan. Ini ditandai dengan warna dominan hitam di baju adat ini.

“Kita semua tahu bahwa hitam umumnya kita maknai sebagai sifat yang gagah berani dan pantang menyerah atas berbagai rintangan yang datang, terutama saat pandemi Covid-19 ini,” tegasnya. 

Selain itu, ada filosofi lain dalam baju adat ini yakni pentingnya bersikap tegas dan memiliki semangat juang yang tinggi. Hal itu tercermin dalam balutan kaus belang yang berwarna hitam merah atau merah putih. Ketegasan juga tercermin dalam warna merah, biru dan kuning yang terpadu dalam motif batik Madura.

Bahkan odheng atau penutup kepala kecil yang dikenal dengan sebutan tongkosan juga mengandung filosofi kuat. Pada tongkosan ini terdapat lipatan sedemikian rupa yang membentuk alif, huruf pertama hijaiyah. Huruf alif ini juga banyak orang mengkiaskan dengan makna teguh dan jujur. Artinya, orang suku Madura berupaya menyeimbangkan antara pikiran, perkataan dan perbuatan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT