Pemprov DKI Akan Kembali Terapkan Gage di Masa Pandemi Covid-19

Rabu 02 Jun 2021, 20:53 WIB
Kepala Dinas Perhubungan DKI, Syafrin Liputo. (foto: deny)

Kepala Dinas Perhubungan DKI, Syafrin Liputo. (foto: deny)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemprov DKI akan kembali menerapkan aturan ganjil-genap (Gage) meski masih dalam pengkajian. Penerapannya pun yang masih di masa pandemi dilakukan secara tidak menyeluruh dan bertahap.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, pihaknya akan lebih dulu mengidentifikasi kawasan yang akan menjadi tujuan pelaku perjalanan secara umum. 

"Makan tidak total semua di 25 ruas jalan tapi bertahap. Kita identifikasi kawasan yang kemudian jadi tujuan dari pelaku perjalanan secara umum, di sana kita lakukan pembatasan," ucapnya di Balaikota, Rabu (2/6/2021).

Menurutnya, Dishub telah memiliki data -data kawasan yang menjadi tujuan para pelaku perjalanan serta tingkat kepadatannya selama pandemi covid-19.  

Dan jika disetujui untuk dilakukan ganjil genap, Dishub DKI akan memperkuat layanan angkutan umum di kawasan tersebut.

"Kami bisa kuatkan layanan angkutan umumnya, baik TransJakarta, MRT, maupun layanan angkutan umum reguler lainnya. Satu hal yang penting juga jangan dilihat dari transportasi saja tapi juga di sektor lainnya upaya masif pemerintah untuk melakukan penanganan pandemi," ujarnya.

Syafrin menjelaskan, transportasi memang menjadi hilir kebijakan di saat pandemi. Namun, transportasi juga menjadi pemegang kunci pengendalian pandemi.

Dia mencontohkan warga saat ini diminta mengurangi mobilitas. Transportasi menjadi item yang bisa digunakan untuk mengunci mobilitas warga.

Hal yang sama diungkapkan pengamat transportasi Dharmaningtyas. Dia sependapat ganjil genap bisa diterapkan di masa pandemi. Ganjil genap dinilai bisa membatasi aktivitas masyarakat.

"Sehingga orang-orang yang mau sebenarnya bisa WfH tapi saat ini tetap keluar rumah karena dipaksa kantor atau keinginannya sendiri bisa dipaksa agar bekerja di rumah. Yang keluar rumah nantinya benar-benar yang terlibat bekerja di sektor produksi dan esensial," ujarnya. (deny/tha)

Berita Terkait
News Update