ADVERTISEMENT

Begini Kronologi Begal Bacok Pedagang Warung Kopi di Jatiasih Bekasi

Rabu, 2 Juni 2021 19:59 WIB

Share
Lokasi pembacokan yang menimpa Hendro Ridwan Arianto (36) pada Selasa (1/6/2021) dini hari di Gang H. Misan, Jatiluhur, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat (foto: poskota/cr02)
Lokasi pembacokan yang menimpa Hendro Ridwan Arianto (36) pada Selasa (1/6/2021) dini hari di Gang H. Misan, Jatiluhur, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat (foto: poskota/cr02)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Nasib nahas dialami Hendro Ridwan Arianto (36) seorang pemilik sekaligus penjaga warung kopi (warkop) di Jalan Wibawa Mukti II RT 08/02 Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi, Jawa Barat. Dirinya menjadi korban begal bersenjata tajam yang terjadi pada Selasa (1/6/2021) dini hari.

Kakak ipar korban, Nur Hasan (39) menjelaskan kejadian itu terjadi pada Selasa (1/6/2021) pukul 03.08 WIB dini hari. Kala itu Hendro sedang berjaga di warkop miliknya, kemudian datang dari arah Jatiasih, dua pria dengan mengendarai motor matik. Salah satu pria itu menyerang Hendro dengan celurit.

"Salah satu pelaku datang langsung menyerang korban, yang satunya jaga di motor, kemudian korban lari terus jatuh. Pas Hendro jatuh, si pelaku menyabet dia pakai celurit terus Hendro tangkis pake lengan kanannya, senjata itu direbut sama Hendro, si pelaku langsung kabur," kata Nur Hasan di tempat kejadian perkara (TKP), Rabu (2/6/2021).

Pembacokan itu terjadi di Gang Misan yang memang lokasi tempat tinggal korban tepatnya di Gang H. Misan No. 62 RT. 08/02 Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Jatiasih. Adapun jarak antara warkop dengan rumah keluarga Hendro jaraknya berdekatan. "Pembacokannya bukan di warkop, tapi di gang," jelasnya.

Nur Hasan menjelaskan, Hendro adalah pemilik dari warkop itu. Warkop tersebut menjadi usaha dia guna membantu perekonomian keluarga.

Warkop tersebut biasa tutup ketika azan subuh akan berkumandang, sekiranya pukul 04.30 WIB. "Biasa dia tutup sekitaran azan subuh, ya jam setengah lima lah," ucapnya.

Selepas tengah malam, Hendro biasa berjaga di warkop dengan teman atau saudaranya. "Kalau sore itu anak buahnya (yang jaga), terus malam baru dia, selepas tengah malam, biasanya dia berdua ditemenin, kadang sama istrinya juga," ungkapnya. 

Namun ketika tragedi pembacokan itu terjadi, pria beranak satu itu hanya sendirian. "Ya kalau kemarin sendirian, kurang tahu saya kalau itu mah," jelasnya. 

Kini, luka bacokan yang merobek kanannya membuat Hendro mesti dioperasi. Nur Hasan menambahkan, saat ini Hendro dibawa ke Rumah Sakit MH Thamrin Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

"Dioperasi dia, lengan kanannya robek, sekarang di Rumah Sakit MH Thamrin Cileungsi," ucapnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT