ADVERTISEMENT

Tolak RT RW, Aliansi Organisasi Gelar Aksi Demo di Gedung DPRD Lebak

Senin, 31 Mei 2021 23:27 WIB

Share
Massa membentangkan spanduk penolakan Raperda RTRW di Gedung DPRD Lebak. (ist)
Massa membentangkan spanduk penolakan Raperda RTRW di Gedung DPRD Lebak. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah orang terlihat memegangi spanduk berukuran puluhan meter yang selanjutnya dibentangkan di Gedung DPRD Lebak, Senin (31/5/2021).

Spanduk itu diketahui dibentangkan oleh warga Kecamatan Gunung Kencana yang tergabung dalam Aliansi Organisasi Gunung Kencana.

Adaupun tulisan yang tertulis dalam spanduk itu adalah aspirasi masyarakat Gunung Kencana yang menolak rancangan Raperda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lebak tahun 2014-2034.

Usep Ridwan, Inisiator Aliansi Organisasi Gunung Kencana mengatakan, penolakan itu karena Tim Pansus RTRW memasukan Kecamatan Gunung Kencana ke zona peternakan. 

"Gunung Kencana sendiri merupakan daerah yang kaya akan keberagaman hayati, dan potensi pariwisata alam. Bagaimana jadinya jika kekayaan alam itu malah ditimbal dengan peternakan ayam ataupun unggas lainnya," kata Usep di Rangkasbitung, Senin (31/5/2021).

Usep mengatakan, zonasi itu tentunya tidak memihak kepada masyarakat sekitar, karena hanya akan merugikan masyarakat. 

"Kami menilai RTRW itu hanya untuk melengkapi kebutuhan dan kepentingan para pengusaha dan pihak-pihak lainnya saja, namun tidak bagi masyarakat yang merasakan dampak langsung dari zonasi itu," katanya.

Dirinya meminta agar draft pembahasan RTRW itu agar ditunda dan tinjau kembali dengan memerhatikan dampak kerusakan yang dapat disebabkan oleh zonasi peternakan itu.

Menurutnya, Gunung Kencana sendiri harusnya dijadikan sebagai kawasan konservasi, bukan peternakan, pertambangan, maupun industri. (Kontributor Banten/Yusuf Permana)

 

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Sumiyati
Contributor: Kontributor Banten/yusuf Permana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT